O Sole Mio
Opini | 6 November 2023, 04:05 WIB
Ketika Minggu lalu ke Napoli, Italia Selatan untuk menghadiri kaul kekal seorang diakon dan delapan biarawati dari Indonesia, langsung teringat lagu, O Sole Mio (Matahariku). Ini adalah salah satu lagu Napoli yang sangat digemari dan populer.
Dikatakan sebagai lagu Napoli karena aslinya ditulis dengan menggunakan bahasa Italia dialek Napoli. Meski demikian, O Sole Mio dianggap sebagai lagu “wajib” Italia.
Lirik O Sole Mio merupakan bukti kekuatan cinta dan kemampuannya menggerakkan jiwa…..o sole, ’o sole mio sta nfronte a te, sta nfronte a te! Matahari ini, matahariku…Bersinar dari wajahmu, bersinar dari wajahmu.
Syairnya yang puitis mengungkapkan perasaan mendalam akan kerinduan, pengabdian, dan kegembiraan yang muncul saat berada di tengah kehadiran orang yang dicintai….
Ma n’atu sole cchiù bello, oi ne’, ’o sole mio sta nfronte a te! Tapi tidak ada matahari yang lebih indah, oh tidak, ‘o matahariku ada di wajahmu.
Lagu O Sole Mio telah menjadi lagu yang dicintai masyarakat Italia, mewakili warisan budaya mereka yang kaya. Lagu ini syairnya ditulis oleh Giovanni Capurro (1898), komposisi melodinya oleh Eduardo di Capua dan Alfredo Mazzucchi.
Mengapa matahari yang lambang cinta itu? Karena lagu ini menggambar Napoli yang berlimpah sinar matahari. Mungkin seperti ketika Gesang menulis lagu Bengawan Solo, ia membayangkan Bengawan Solo yang begitu indah, akrab dengan kehidupan masyarakat.
Dengan menggunakan matahari; Capurro juga ingin bercerita tentang kesetiaan. Matahari adalah lambang kesetiaan. Ia dari abad ke abad, dari zaman ke zaman, terbit pagi hari dari timur dan tenggelam di barat, pada sore hari.
Matahari lambang kesetiaan, pengabdian, sukacita, optimisme, ketahanan dan kekuatan. Begitulah cinta. Ia setia. Ia mengabdi. Ia membawa sukacita. Ia memberikan optimisme. Ia memberikan kekuatan.
***
Penulis : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV