Najwa Shihab dan Mimpi Narasi sebagai Jaringan Komunitas Anak Muda
Sosial | 5 April 2022, 16:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia”
Kutipan legendaris tersebut berasal dari Ir. Soekarno, Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Bukan tanpa makna, ungkapan tersebut berusaha menggambarkan kedahsyatan peran pemuda sebagai mesin perubahan suatu bangsa hingga peradaban.
Baca Juga: Aksi Bersih-Bersih Sampah, Bentuk Edukasi Siswa SD & Para Pemuda Soal Pentingnya Menjaga Lingkungan
Dalam lini masa sejarah, sudah banyak tercatat peran-peran besar pemuda dalam menentukan keberlangsungan hidup bangsa.
Misalnya, pada 2019 lalu, berbagai kelompok pemuda yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar memutuskan untuk turun ke jalan sebagai manifestasi aspirasi serta aksi protes keras mereka terhadap RUU Cipta Kerja.
Najwa Shihab, seorang jurnalis kenamaan sekaligus aktivis, melihat potensi besar yang dimiliki para pemuda ini.
Ia lantas mendirikan Narasi.tv, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jurnalistik dan media massa serta menjadi wadah kolektif bagi para pemuda untuk mengembangkan potensinya.
Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, berkesempatan untuk mengulas pergumulan kehidupan Najwa sekaligus latar belakang jurnalis perempuan tersebut dalam mendirikan Narasi.tv melalui siniar (podcast) Beginu episode “Menciptakan Narasi Sebagai Ruang Anak Muda”.
“Narasi.tv sejak awal targetnya anak muda, konten-konten kita rancang secara spesifik untuk menjawab kebutuhan anak muda. Bukan hanya dari sisi konten, kita dari dulu percaya bahwa harus ada ruang atau wadah mereka bergerak mengaktualisasikan diri,” ungkap Najwa.
“Jadi tidak hanya sebatas menikmati konten, tetapi juga menerjemahkan konten itu dalam bentuk aksi-aksi atau tindakan nyata," tambahnya.
Memang benar, selain berfokus sebagai media massa, Narasi.tv yang didirikan Najwa bersama dua jurnalis veteran, Dahlia Citra dan Catharina Davy, juga menyediakan suatu komunitas yang secara praktis menaungi anak-anak muda untuk melakukan aksi nyata, terutama bagi daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Menpora Sebut Indeks Pembangunan Pemuda Menurun Gara-Gara Pandemi Covid-19, Ini Solusinya
Bahkan, menurut Najwa, komunitas yang bernama Mata Kita ini telah tersebar di berbagai penjuru Indonesia.
“Yang terdaftar resmi sudah hampir 200 ribu orang dan mereka sangat aktif di local chapter (komunitas lokal) masing-masing. Secara spesifik, (mereka) menjawab apa kebutuhan di masing-masing daerah,” tutur Najwa.
Sebagai contoh, salah satu komunitas lokal Mata Kita di Yogyakarta, disebutkan Najwa telah melakukan kegiatan-kegiatan seperti literasi dan kemahasiswaan.
Dua kegiatan tersebut dengan secara praktis dilakukan karena mayoritas pemuda dari Yogyakarta berasal dari unsur mahasiswa.
Selain komunitas, Najwa mengungkapkan bahwa Narasi juga menyediakan banyak alternatif tempat atau minat yang bisa dilakukan oleh para pemuda.
“Kita membangun Narasi Academy, juga ada Narasi Creative Ecosystem,” ungkap mantan jurnalis Metro TV tersebut.
“Bahkan, sebelum pandemi, kita pernah bekerja sama dengan YouTube dan keliling di sepuluh kota Indonesia, dari Padang sampai Papua. Kita bikin kelas-kelas creative journalism,” tambahnya.
Baca Juga: Menpora Sebut Indeks Pembangunan Pemuda Menurun Gara-Gara Pandemi Covid-19, Ini Solusinya
Najwa mengungkapkan, usaha-usaha tersebut dilakukan karena kepercayaan Narasi terhadap besarnya potensi yang dimiliki pemuda.
Namun, kenyataannya, potensi tersebut tidak secara efektif dikembangkan.
Bahkan, banyak dari mereka yang tidak diberikan kesempatan.
“Terlalu banyak isu yang jadi seolah-olah Indonesia hanya Jakarta, seolah-olah Indonesia hanyalah pulau Jawa. Padahal, ketika kita keliling daerah, luar biasa (potensinya),” ungkap Najwa.
Artikel di atas adalah cuplikan dari latar belakang Najwa Shihab membangun Narasi.tv, serta usaha dirinya menciptakan suatu komunitas pemuda yang aktif berpartisipasi membangun negeri dalam episode podcast Beginu bertajuk “Menciptakan Narasi sebagai Ruang Anak Muda” di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/beginu_najwa3.
Penulis: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama
Penulis : Deni Muliya Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV