> >

Kala Kiev Jadi Ibu Kota Negara Rus

Politik | 26 Februari 2022, 13:33 WIB
Kemacetan panjang tampak terjadi saat warga Ukraina berbondong-bondong hendak meninggalkan ibu kota Kiev, Kamis (24/2/2022). (Sumber: AP Photo/Emilio Morenatti)

Nestor banyak mencatat tentang penyebaran agama Kristen dari Kiev ke seluruh penjuru tanah Rus yang waktu itu masih ditinggali penduduk beraliran pagan dan animis, termasuk ibukota lama Ladoga.

Dokumen sejarah lain mencatat prestasi Kiev pada tingkat diplomasi. Perjanjian Rus dan Byzantium mulai tercatat sekitar awal abad ke-10. Kiev dinyatakan sebagai domisili Pangeran Rus yang meratifikasi perjanjian-perjanjian tersebut, yang mana proses negosiasi perjanjiannya tercatat dilaksanakan oleh individu-individu yang memiliki nama Skandinavia dan juga Slav.

Perlu di ingat, bahwa catatan sejarah Kiev diatas didapat dari naskah yang ditulis oleh Nestor dan pernah disalin penulis lainnya. Menurut ahli sejarah, ada subjektifitas beliau yang disinyalir adalah keturunan Polyan.

Baca Juga: Rusia Telah Melancarkan Serangan Udara Ke Sejumlah Kota Di Ukraina, Warga Panik!

Nestor sendiri tidak menjelaskan secara mendalam segala sangkut-paut antara suku pecahan Slav, Fin, Ugri, dan Baltik dalam wilayah Rus yang luas, tetapi banyak bukti-bukti arkeologi telah dirangkum oleh sejarawan Valentin Sedov.

Dalam penyelidikannya, Sedov mengenali karakter budaya Slav dari jaman migrasi (abad ke-3 sampai 5) yang masuk ke seputaran wilayah Kiev, yang pada abad-abad berikutnya meninggalkan jejak di sepanjang sungai Dniepr sampai ke hulu di utara, sebagai bukti salah satu jalur perkembangan kebudayaan Slav waktu itu. Kejayaan Kiev sebagai ibukota Rus diakui lewat sumber lainnya. 

Ahli sejarah seperti Simon Franklin dan Jonathan Shepard menjelaskan dalam buku mereka bagaimana kota yang sempat membayar upeti pada tetangganya ini kemudian menjadi tempat dari mana segenap pasukan Rus berangkat untuk kalahkan musuh sekelas Byzantium, juga penguasa padang rumput yang akhirnya ditekuk dibawah ancaman pedang para jagoan Rus dalam legenda-legenda mereka. 

Jangkauan pedang Kiev sampai ke Byzantium, Sungai Volga, dan Semenanjung Krimea. Penguasa lama di Ladoga, yang relokasi ke Novgorod, selalu gagal kalau berontak. 

Namun kejayaan ini tiba-tiba saja berakhir ketika Kiev dijadikan bulan-bulanan pasukan Mongolia di pertengahan abad ke-13. Dampak kekuatan Mongol sangat terasa, bahkan negara Rus yang makmur dan dominan itu pun nyaris lenyap dari sejarah.

Kejayaan kota Kiev tidak akan terlupakan, baik oleh mereka yang tinggal di Rusia, di Belarus (Rus Putih), maupun di Ukraina. Bendera mereka hari ini sudah berbeda, tetapi kacang tidak bisa melupakan kulit begitu saja. 

Bagaikan anak-anak dari orang tua yang dibanggakan, masing-masing berhasrat menjadi penerus yang terbaik seusai dengan pengertian masing-masing.

Masa kegelapan era penjajahan Golden Horde Mongolia telah menghapus tali persaudaraan yang sulit diurut ulang. Bahkan makanan populer bernama borsch tidak bisa diurut asal-usulnya. Hanya lemak babi asin bernama salo yang tidak bisa digugat kepemilikannya. Yang satu ini sudah jadi monopoli Ukraina, seberapapun enaknya salo asal Belarus. 

Disisi lain, dumpling mirip somay telah masuk dalam menu sehari-hari Rusia dengan nama pilmeni, tapi tetap saja dumpling tersebut dimakan dengan sour cream yang terbuat dari susu, bukannya dengan saus dari cabe.

Pasukan Mongol juga pernah mengkacau di tanah Jawa, saat mereka terlibat pertumpahan darah orang-orang yang bersaudara. Sesuatu yang sulit dibayangkan oleh orang Indonesia jikalau pulau Jawa terbelah menjadi negara-negara berbeda, dengan masing-masing pecahannya saling berperang disokong kekuatan asing.

Baca Juga: Presiden Ukraina Tolak Tawaran Evakuasi AS dari Kiev: Kami Butuh Amunisi bukan Tebengan

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU