> >

Mengapa Pernak-Pernik Natal Berwarna Hijau, Merah dan Perak? Ini Makna dan Kisah di Baliknya

Sinau | 23 Desember 2021, 04:40 WIB
Makna hiasan-hiasan Natal yang sering digunakan. Setiap perayaan Natal seringkali dihiasi dengan dekorasi bernuansa merah dan hijau. Mulai dari pernak-pernik, lampu, pohon cemara, kostum sinterklas, dan sebagainya. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Namun, dari sisi sederhananya, masa Natal datang pada saat musim dingin dan membuat langit menjadi lebih gelap di sebagian besar dunia. Jadi, mendekorasi dengan lampu yang terang menjadi masuk akal tanpa perlu memikirkan maknanya.

  • Bintang di ujung pohon Natal

Banyak orang menghiasi pohon mereka dengan bintang yang dipasang di atas pohon Natal dan yang lainnya menghiasi puncak pohon dengan malaikat Natal.

Hiasan bintang ini, mungkin salah satu simbol Natal yang tertulis di Alkitab. Ini mewakili bintang yang muncul di langit setelah Yesus lahir, yang kemudian memimpin Tiga Orang Majus untuk mengunjunginya di Betlehem. Bintang tersebut juga mengingatkan orang Nasrani untuk mengikuti Yesus seperti cahaya penuntun mereka sendiri.

Sementara, malaikat mewakili peran malaikat dalam kelahiran Yesus. Seperti yang diceritakan dalam kisah Alkitab yang paling terkenal, malaikat muncul di langit di atas Betlehem untuk mengumumkan kelahiran penyelamat..

  • Permen tongkat

Permen tongkat berbentuk seperti kait  gembala, mengingatkan kita bahwa Yesus, “Gembala yang Baik”, yang menjaga kawanannya tetap aman. Garis merah melambangkan pengorbanan Kristus dan latar belakang putih kesucian-Nya. Permen ini memiliki rasa peppermint, mengingatkan pada hisop yang memiliki tujuan pengobatan.

Namun, tak ada legenda yang pasti  tentang permen ini karena terdapat pandangan yang berbeda-beda. Beberapa mengklaim bahwa bentuk permen sebenarnya adalah "J" untuk Yesus, dan bahwa garis-garis merah dan putih mewakili darah dan kemurnian. Akan tetapi, tidak ada bukti sejarah untuk cerita permen tongkat ini.

  • Kaus kaki Natal

Stoking atau kaos kaki yang tergantung menjadi salah satu simbol Natal yang paling dikenal. Tradisi memasukkan hadiah ke dalam stoking Natal berasal dari tradisi lain tentang Santo Nikolas, Uskup Myra.

Kisah paling populer mengatakan bahwa seorang lelaki tua khawatir tentang masa depan ketiga putrinya, karena dia tidak punya cukup uang untuk memberi mereka mahar pernikahan yang bagus.

Santo Nikolas rupanya mendengar tentang penderitaan mereka dan ingin membantu tetapi tahu bahwa pria itu tidak akan menerima amal. Sebagai gantinya, lewat cerobong asap pria tua tersebut, Santo Nikolas memasukkan emas ke masing-masing kaus kaki anak perempuan, yang digantung di dekat perapian.

  • Lonceng

Lonceng adalah bagian dari peristiwa penting dan perayaan jauh sebelum Kekristenan, dan suara yang dibuat awalnya digunakan untuk mengusir roh jahat.

Belakangan, lonceng digunakan untuk mengumumkan momen besar, baik atau buruk, itulah sebabnya lonceng digunakan untuk mengabarkan kelahiran Kristus. Ketika gereja-gereja Kristen berkembang di seluruh Eurasia, lonceng menjadi fitur standar mereka karena mereka mengumumkan dimulainya kebaktian gereja kepada masyarakat.

Lonceng Natal kemudian berkembang menjadi digunakan sebagai alat musik untuk anak-anak dan penyanyi. Hal itu kemudian berkembang menjadi salah satu ornamen Natal yang paling umum

  • Hadiah Natal

Perayaan Natal juga identik dengan bagi-bagi kado atau bertukar kado. Hadiah-hadiah Natal ini asal-usulnya bisa ditemukan dalam salah satu cerita Alkitab. Dalam kisah tersebut disebutkan bahwa tiga orang Majus tiba dengan membawa hadiah untuk bayi Yesus yakni emas, kemenyan dan mur.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : nolacatholic.org/goodhousekeeping.com/greenglobaltravel.com


TERBARU