> >

Pemerintah Lebanon Telusuri Pihak yang Bertanggung Jawab Ledakan Amonium Nitrat di Beirut

Kompas dunia | 5 Agustus 2020, 09:22 WIB
Sebuah helikopter berusaha memadamkan api dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020. (Sumber: STR via AFP/KOMPAS.COM)

Diduga ledakan akibat Amonium Nitra dalam pupuk pertanian yang disimpan di sebuah gudang selama bertahun-tahun.

Amonium Nitrat biasa digunakan secara luas dalam pupuk dan bahan peledak. Media setempat melaporkan, ledakan tersebut menimbulkan kerusakan besar pada Istana Baabda.

Tak hanya itu ledakan juga terasa hingga ke Siprus, negara kepulauan yang berada 234 kilometer dari Kota Beirut, Lebanon. Dikabarkan ledakan itu telah menguncang jendela di kota tepi pantai selatan Siprus.

Baca Juga: Kisah Tukang Cukur Keliling di Lebanon

WNI ikut jadi korban

Kementrian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan ada satu warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan di Kota Beirut, Lebanon.

Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah menjelaskan saat ini staf KBRI Beirut telah melakukan komunikasi terhadap WNI yang menjadi korban ledakan yang terjadi pada pada Selasa petang kemarin.

“Ada satu WNI yang mengalami luka-luka. Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan,” ujar Teuku saat dihubungi KompasTV, Rabu (5/8/2020).

Teuku menambahkan saat ini WNI berinisial NNE telah mendapat pertolongan medis di sebuah rumah sakit setempat dan sudah kembali ke kediamannya.

Baca Juga: 1 WNI Jadi Korban Ledakan Amonium Nitra di Kota Beirut

“Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Ybs sdh diobati oleh dokter RS dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut,” ujar Teuku.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU