> >

Kim Jong-Un Yakini Berkat Program Nuklir Korea Utara Tak Akan Ada Lagi Perang

Kompas dunia | 28 Juli 2020, 15:09 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pos Pertahanan Changrindo di front barat, dalam gambar tak bertanggal yang dirilis oleh KCNA pada 25 November 2019. (Sumber: KCNA via REUTERS)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un menegaskan program senjata nuklir yang dikembangkan negaranya dipastikan membuat perang tak akan ada lagi.

Hal tersebut diungkapkannya saat memperingati Hari Gencatan Senjata ke-64 di Pyongyang, Senin (27/7/2020).

Pada kesempatan tersebut, Kim Jong-un menegaskan senjata nuklir tersebut akan memberikan rasa aman dan masa depan untuk negaranya.

Baca Juga: Kim Jong-Un Hadiahkan Pistol untuk Pemimpin Militer Korea Utara

Kim Jong-un mengatakan negaranya mengembangkan senjata nuklir untuk memenangkan kekuatan absolut demi mencegah konflik bersenjata.

Dia juga menekankan dengan adanya pengembangan senjata nuklir itu negaranya mampu bertahan dari segala ancaman.

“Kini kami mampu mempertahankan diri di hadapan segala jenis tekanan dengan intensitas tinggi serta ancaman miter dari imperialisme dan juga pasukan musuh,” tuturnya dilansir Japan Times dari KCNA.

Baca Juga: 70 Persen Rakyat Korut Membelot Nonton Drakor, Kim Jong Un Beri Hukuman Berat

“Terima kasih atas nuklir pertahanan yang andal dan efektif sebagai pencegah, sehingga tak akan ada lagi perang dan masa depan serta keamanan negara kita akan terjaga selamanaya,” lanjut Kim Jong-un.

Meski begitu, masalah nuklir yang dikembangkan oleh Korea Utara membuat negara tersebut dikecam.

Salah satu yang menentang adalah Amerika Serikat (AS). AS bahkan memberikan sanksi berupa embargo ekonomi kepada Korea Utara.

Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Ingin Pemerintah Korea Utara Beri Tunjangan untuk Keluarga dengan Anak Kecil

Presiden AS Donald Trump telah bertemua dua kali dengan Kim Jong-un terkait pengembangan nuklir yang dilakukan Korea Utara.

Pada pembicaraan pertama di Singapura pada 2018, sempat timbul tanda-tanda optimistis akan adanya hasil baik terkait hal tersebut.

Namun, pada pertemuan kedua di Vietnam pada 2019, dan pertemuan tingkat kerja berikutnya berakhir tak sesuai harapan.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU