Unjuk Rasa di Israel, Tak Puas Cara Netanyahu Tangani Covid-19
Kompas dunia | 19 Juli 2020, 17:08 WIBJERUSALEM, KOMPAS.TV - Unjuk rasa terjadi terjadi di beberapa tempat di Israel, Sabtu (18/7/2020) waktu setempat.
Unjuk rasa itu menjadi bukti ketidakpuasan masyarakat Israel dengan cara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menangani Covid-19.
Seperti dikutip dari Al Jazeera, unjuk rasa tersebut menjadi puncak dari ketidakpuasaan pemerintahan Netanyahu.
Baca Juga: Donald Trump Berjanji Tak Wajibkan Warga AS Gunakan Masker di Tengah Covid-19
Banyaknya pengangguran serta meningkatnya jumlah penderita Covid-19 membuat masyarakat Israel marah.
Selain itu, tuduhan korupsi yang dilakukan Netanyahu semakin membuat kepercayaan mereka terhadap sang pemimpin semakin berkurang.
Diduga ratusan orang melakukan unjuk rasa di depan kediaman Netanyahu di Jerusalem, dan melakukan long march.
Baca Juga: Polemik Hagia Sophia Jadi Masjid, Jubir Rusia: Ini Untungkan Wisatawan
Mereka meminta pemimpin Israel itu untuk mundur dari jabatannya. Polisi menanggapi unjuk rasa tersebut dengan keras.
Mereka menembakan peluru air untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Polisi melaporkan setidaknya dua orang ditangkap.
Sementara itu di Tel Aviv, ribuan orang melakukan unjuk rasa di kawasan pantai.
Baca Juga: Keponakan Donald Trump Ungkap Psikologi Pamannya Rusak sejak Kecil
Israel sudah membuka sekolah dan sejumlah bisnis pada Mei lalu, dan mengangkat larangan karena Covid-19 sejak Maret lalu.
Akibatnya, jumlah positif Covid-19 di negara tersebut pun semakin bertambah. Dilaporkan sudah terjadi nyaris 50.000 kasus positif Covid-19 dan 400 kematian.
Berdasarkan jajak pendapat dari Institut Demokrasi Israel, saat ini hanya 29,5 persen saja publik yang merasa Netanyahu berhasil menangani krisis Covid-19.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV