Menteri Unifikasi Korea Mundur usai Ketegangan antara Korsel dan Korut Meningkat
Kompas dunia | 20 Juni 2020, 11:51 WIBKOMPAS.TV - Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in telah menerima pengunduran diri Menteri Unifikasi Korea, Kim Yeon-chul.
Moon Jae-in menerimanya di Seoul, Jumat (19/6/2020) waktu setempat.
Seperti dilaporkan Yonhap, keputusan Kim untuk mundur karena merasa bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
Baca Juga: Dianggap Adik Kim Jong Un Tak Berguna Lagi, Kantor Penghubung Korut-Korsel Diledakkan
Ketengangan antara Korsel dan Korea Utara (Korut) tengah meninggi setelah kantor penghubung kedua Korea di Kaesong dihancurkan.
Penghancuran tersebut terjadi Selasa (16/6/2020) dan dilakukan oleh pihak Korut.
Apalagi, adik dari pimpinan Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong sempat mengancam akan menghancurkan kantor unifikasi yang menurutnya sudah tak berguna.
Mundurnya, Kim membuat posisinya untuk sementara digantikan oleh sang wakil, Suh Ho.
Kini atensi pun publik beralih kepada siapa yang bakal jadi penerus wakil Korsel di Pyongyang tersebut.
Kim merupakan menteri unifikasi kedua di era pemerintahan Moon Jae-in. Dia merupakan suksesor dari Cho Myoung-gyon.
Baca Juga: Detik-Detik Korea Utara Ledakkan Kantor Penghubung dengan Korea Selatan
Kim dikenal sebagai ahli mengenai Korut. Moon pun diyakini bakal memilih seorang politisi untuk menggantikan Kim.
Media di Korsel mengungkapkan kandidatnya adalah Lee In-young, pimpinan dari Partai Demokrat dan juga anggota parlemen serta dua rekan satu partainya, Sul Hoo dan juga anggota parlemen, Hong Ihk-pyo.
Selain itu mantan kepala staf Kantor Kepresidenan Korsel, Im Jong-seok juga turut menjadi kandidat.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV