> >

Trump Tunjuk Jenderal Kulit Hitam Pertama Jadi KSAU AS di Tengah Protes Kematian George Floyd

Kompas dunia | 11 Juni 2020, 10:49 WIB
Jenderal Charles Brown ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Amerika Serikat. (Sumber: AFP)

AMERIKA SERIKAT, KOMPAS TV - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunjuk Jenderal Charles Brown sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Amerika Serikat.

Penunjukan Brown telah disetujui oleh Senat Amerika Serikat pada Selasa (9/6/2020) waktu setempat.

Dengan dipilihnya Brown, maka menjadikannya sebagai orang kulit hitam pertama sebagai pemimpin angkatan udara AS.

Selain itu, penunjukan ini juga menjadikan Brown perwira Afrika-Amerika kedua yang duduk di Kepala Staf Gabungan sejak Ketua Jenderal Colin Powell.

Baca Juga: Jam Malam Dicabut, Demo George Floyd Meluas

Senat AS yang menyetujui penunjukan Brown sempat melakukan voting untuk menentukan suara. Hasilnya, 98 menyetujui Brown menjadi KSAU AS, sedangkan tak setuju 0 suara. 

Pengumuman penunjukan Jenderal Brown sebagai KSAU yang baru juga disampaikan oleh Trump melalui akun Twitternya.

"Keputusan saya untuk menunjuk @airair General Charles Brown sebagai kepala militer keturunan Amerika-Afrika pertama di Amerika Serikat sekarang telah disetujui oleh Senat. Ini merupakan hari bersejarah bagi Amerika! Bersemangat untuk bekerja lebih dekat dengan Jenderal Brown, yang adalah Patriot dan Pemimpin Besar!" tulis Trump dalam cuitannya, Rabu (10/6/2020). 

Pencalonan Brown telah berlangsung selama berbulan-bulan, namun pemungutan suara datang di tengah protes nasional menyusul kematian George Floyd oleh polisi. 

Baca Juga: “Aku Tidak Bisa Bernapas, Mama.. Mama..”

Para pejabat penting Angkatan Udara memimpin pembicaraan selama seminggu terakhir dan menyerukan dialog tentang rasisme. 

Ketua Angkatan Udara Master Sgt. Kaleth Wright, pemimpin tamtama dinas tersebut, menjadi pejabat militer senior pertama yang berbicara, dan diikuti oleh Kepala Staf Jenderal yang keluar Jenderal David Goldfein.

Brown, yang saat ini adalah komandan Pasukan Udara Pasifik, menyampaikan pesan emosional pada hari Jumat tentang pengalamannya sebagai seorang pilot kulit hitam.

"Saya berpikir tentang seberapa penuh saya dengan emosi, bukan hanya untuk George Floyd tetapi juga bagi banyak orang Afrika-Amerika yang telah mengalami nasib yang sama seperti George Floyd," kata Brown dikutip dari Politico.com

Baca Juga: Kritik Trump Soal Demo Black Lives Matter, The Rock Dwayne Johnson Didukung Jadi Presiden AS

Brown pun mengaku punya pengalaman yang sama, tidak selalu merasakan kebebasan dan kesetaraan sebagai orang kulit hitam

"Saya ingin kebijaksanaan dan pengetahuan untuk memimpin, berpartisipasi dan mendengarkan percakapan yang diperlukan tentang rasisme, keragaman dan inklusi."

Di lantai Senat, Senator Dan Sullivan (R-Alaska), yang sebelumnya mencalonkan Brown, memuji dia sebagai ‘orang yang tepat pada waktu yang tepat’.

"Dia benar-benar berada di garis depan dalam menerapkan Strategi Pertahanan Nasional, yang memiliki fokus pada persaingan kekuatan besar, khususnya Cina sebagai ancaman bagi bangsa kita selama 50 hingga 100 tahun ke depan," kata Sullivan.

Baca Juga: Demo George Floyd Berlanjut, Warga Minneapolis Tuntut Kepolisian Dibubarkan

"Jenderal Brown sedang dalam pertempuran itu sekarang, di garis depan setiap hari."

Diketahui, Brown ditugaskan sebagai perwira Angkatan Udara pada tahun 1984. Ia adalah seorang pilot dan instruktur tempur F-16 yang telah mencatat lebih dari 2.900 jam terbang dan 130 jam pertempuran.

Sebelum mengambil alih Pasukan Udara Pasifik, Brown memimpin Pasukan Udara AS di Timur Tengah dan merupakan wakil komandan Komando Pusat AS, yang mengawasi operasi militer A.S. di wilayah tersebut.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU