> >

Minyak Anjlok Ditambah Corona, Arab Saudi Akhirnya Rilis Surat Utang hingga 40 Tahun

Kompas dunia | 16 April 2020, 21:46 WIB
Suasana saat Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi memberikan keterangan pers di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Selasa (28/2/2017). Pertemuan ini untuk membahas kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 lalu. (Sumber: KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Baca Juga: Pilihan Investasi di Surat Utang Negara, Seberapa Menguntungkan?

Ekonomi Arab Saudi tertekan setelah harga acuan minyak mentah Brent anjlok sekitar 50 persen pada tahun ini ke level di bawah 30 dollar AS per barrel.

Meski Arab Saudi memiliki rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang relatif rendah, namun negara itu butuh harga minyak mencapai hampir 80 dollar AS per barrel untuk menyeimbangkan APBN-nya.

Moody's Investors Service memprediksi defisit anggaran Arab Saudi akan melebar lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi hampir 10 persen dari PDB.

Arab Saudi pun memiliki bantalan risiko yang lebih kecil ketimbang ketika harga minyak anjlok pada pertengahan 2014 silam.

Ini terlihat dari anjloknya cadangan devisa negeri kaya minyak tersebut dari 730 miliar dollar AS menjadi kurang dari 500 miliar dollar AS.

Baca Juga: Erick Thohir Sedih, Negara Sebesar Indonesia 90 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor

Pemerintah Arab Saudi pun bakal menaikkan rasio utang dari 30 persen menjadi 50 persen dari PDB.

Selain itu, pemerintah juga menyatakan bisa berutang hingga 26,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 417,9 triliun.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU