Menlu Retno Marsudi Bahas Proses Perdamaian Afghanistan dan Palestina di Doha
Kompas dunia | 1 Maret 2020, 09:20 WIB
KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi melakukan enam pertemuan bilateral di sela-sela kunjungan kerja ke Doha, Qatar.
Kunjungan tersebut untuk menghadiri kesepakatan perdamaian di Afghanistan, Sabtu (29/2/2020).
Selain mengenai Afghanistan, Menlu Retno juga membahas mengenai perdamaian di Palestina.
Menlu Retno diundang dalam penandatanganan perjanjian damai antara Amerika Serikat dan Taliban, mewakili Indonesia sebagai negara yang tergabung dalam co-fasilitators atau negara like-minded yang selama ini berkontribusi bagi perdamaian Afghanistan.
Baca Juga: Indonesia Bebas Corona, Menlu Retno Marsudi Pertanyakan Penangguhan Umrah
“Perjanjian damai antara Amerika Serikat dan Taliban yang akan ditandatangani hari ini di Doha, Qatar adalah langkah awal dari proses perdamaian untuk Afghanistan,” katanya.
Selain Indonesia, negara co-fasilitators lainnya adalah Jerman, Norwegia, Qatar dan Uzbekistan.
Dalam pembicaraan tersebut, kelima negara berkomitmen untuk memberikan dukungan agar proses perdamaian ini bisa berlanjut sehingga rakyat Afghanistan dapat hidup dengan damai.
“Masyarakat internasional harus memberikan dukungan penuh terhadap proses selanjutnya pasca penandatangan perjanjian ini,” kata Menlu Retno.
Menurutnya yang terpenting pascapernjanjian ini adalah implementasi dari perjanjian damai tersebut, serta proses dialog yang disebut Intra-Afghan Dialogue.
Dia juga menegaskan Masyarakat Afghanistan dan dunia akan melihat manfaat dari pernjanjian damai ini jika kekerasan dan konflik di sana bisa dihentikan atau setidaknya menurun.
Baca Juga: Menlu Retno : Total Ada 68 Yang Dievakuasi Dari Diamond Princess
“Masa depan bangsa Afghanistan harus ditentukan sendiri oleh rakyat Afghanistan (Afghan-owned and Afghan-led process),” ujarnya.
“Sesuai amanat konstitusi Indonesia, Indonesia siap untuk berkontribusi mendorong terus proses perdamaian di Afghanistan khususnya Intra-Afghan Dialogue,” tutur Menlu Retno.
Indonesia sendiri fokus pada 2 elemen penting dalam proses perdamaian di Afghanistan, yaitu peran ulama dan pemberdayaan perempuan.
“Saya akan terbang malam ini ke Kabul untuk meluncurkan Indonesia-Afghan Women Solidarity Network bersama dengan tokoh perempuan Indonesia untuk membahas pemberdayaan perempuan dalam mendorong perdamaian di Afghanistan” katanya.
Kontribusi Indonesia terhadap proses perdamaian di Afghanistan terlihat pasca kunjungan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani ke Indonesia.
Baca Juga: Sidang Dewan HAM PBB, Menlu akan Sampaikan Peranan Perempuan Indonesia
Kala itu, Presiden Ghani meminta Presiden Joko Widodo untuk membantu proses perdamaian di Afghanistan.
Sementara itu, terkait perdamaian di Palestina, Menlu Retno membahasnya dengan Menlu Uzbekistan dan Utusan Khusus Inggris untuk Afghanistan dan Timur Tengah.
Mereka membicarakan dukungan dunia terhadap perjuangan Palestina.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV