> >

Media Asing Soroti Reshuffle Kabinet Perdana Prabowo, Dinilai Tak Perbaiki Masalah Utama

Kompas dunia | 20 Februari 2025, 12:45 WIB
Media Asing Soroti Reshuffle Kabinet Perdana Prabowo Dinilai Tak Perbaiki Masalah Utama
Prabowo sempat menyinggung soal retret dan melontarkan celetukan kepada kepala daerah yang hadir dalam amanat yang disampaikannya dalam Pelantikan Kepala Derah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2024).  (Sumber: Tangkapan Layar YouTube KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Media asing ikut menyoroti reshuffle kabinet di Indonesia yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

Prabowo telah melakukan reshuffle kabinet perdana di era kepemimpinannya, Rabu (19/2/2025).

Menteri yang terkena pergantian adalah  Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek)  Satryo Soemantri Brodjonegoro, diganti oleh Brian Yuliarto.

Baca Juga: Israel Akan Terima Jasad Sandera yang Tewas Hari Ini, Termasuk Ibu dan 2 Anaknya

Media Singapura, The Business Times, melaporkan perombakan yang dilakukan Prabowo setelah 100 hari memimpin.

“Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang berusaha meredakan perselisihan internal dalam pemerintahannya, secara tak terduga memberhentikan seorang menteri yang kontroversial pada Rabu,” tulis media tersebut.

Menurut mereka, apa yang dilakukan Prabowo ini lebih cepat ketimbang  pendahulunya,  Joko Widodo.

Jokowi membutuhkan nyaris setahun setelah pelantikannya pada 2014 untuk melakukan reshuffle pertamanya.

Sementara pemberhentian Satryo Brodjonegoro menyusul protes di internal  kementeriannya, terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan, serta sikapnya yang temperamental.

Ia juga diduga melakukan kekerasan ke karyawanya dan memecat anggota staf seenaknya.

“Keputusan Prabowo tersebut tampaknya merupakan langkah berani, menyusul peringatan keras di awal bulan ini bahwa menteri dan timnya yang gagal memenuhi tanggung jawab, dan menegakkan tata pemerintah yang baik dalam 100 hari pertama akan menghadapi konsekuensi,” tulisnya.

Namun, menurut The Business Times, para pengamat memandang perombakan ini tak memperbaiki masalah utama saat ini.

Perombakan ini disebut gagal mengatasi isu-isu yang lebih mendesak terkait kebijakan publik yang kontroversial yang baru-baru ini memicu perdebatan publik.

Mengutip ahli Kebijakan Publik dan Pengajar UPN Veteran Jakarta, Achmad Hidayat, The Business Times mengungkapkan bahwa meski menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan, penelitian, dan teknologi memainkan peran kunci dalam pembangunan jangka panjang, tetapi kebijakan mereka tak langsung berdampak di bidang ekonomi dan sosial.

Menurut Achmad Hidayat, ketika rakyat Indonesia bergulat dengan tantangan ekonomi, kabinet Prabowo menghadapi pengawasan publik yang semakin ketat.

Baca Juga: Fakta-Fakta Prabowo Reshuffle Perdana Kabinet: Dari Guru Besar sampal Eks Tim Mawar Kopassus

Selain itu, juga gelombang ketidakpuasan yang kian besar terhadap kebijakan ekonominya.

“Jangan sampai pergantian menteri hanya sekadar mengganti yang bermasalah di manajemen atau kepempinan lembaganya. Penggantian menteri harus membuat perubahan nyata bagi masyarakat, bukan sekadar gimmick kabinet,” tutur Achmad Hidayat.

“Kalau perombakan kabinet dilakukan untuk meredam kegaduhan internal, itu akan kehilangan maknanya bagi masyarakat,” lanjutnya.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Business Times


TERBARU