Tentara Korea Utara Disebut Usir Warga Rusia dari Rumahnya, Dipakai untuk Sembunyi
Kompas dunia | 10 Januari 2025, 13:40 WIBKURSK, KOMPAS.TV - Tentara Korea Utara yang berperang di Kursk disebut telah mengusir warga Rusia dari rumahnya.
Menurut InformNapal, kelompok penyelidik perang Rusia melawan Ukraina, mengungkap mereka mengusir warga Rusia di Kursk dari rumahnya untuk dipakai bersembunyi dari drone Ukraina.
Pihak Ukraina mengungkapkan bahwa tentara Korea Utara yang membantu perang Rusia di Kursk menjadin target mudah untuk drone Kiev.
Baca Juga: AS Yakin Putin Putus Asa Usai Pakai Tentara Korea Utara untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina
Hal itu terjadi karena mereka tak biasa dengan sulitnya perang drone, dan kesulitan beradaptasi.
Dikutip dari Radio Free Asia, Selasa (7/1/2025), InformNapalm lewat saluran Telegram mengatakan memiliki video bukti tentara Korea Utara mendobrak masuk di Desa Machanowka, Kursk.
Mereka mengusir warga Rusia pemilik rumah untuk dijadikan tempat perlindungan dari drone.
Pada klip video 53 detik itu memperlihatkan seorang pria menggunakan seragam militer memerintahkan penghuni rumah yang sudah tua untuk keluar sementara ia bersembunyi ke dalam.
Menurut InformNapalm, berdasarkan data intelijen tentara yang berada di video adalah tentara Korea Utara.
Secara terpisah, Resimen Pasukan Operasi Khusus ke-8 Ukraina merilis foto yang dikatakan jasad milik tentara Korea Utara yang tewas.
Mereka juga memperlihatkan adanya detektor drone yang berada di dekat jasad tersebut.
Bukti visual mengindikasikan bahwa itu merupakan detektor drone bulat, yang diproduksi oleh Perusahaan Rusia 3mx.
Menurut blogger militer Rusia, unit dari tentara Rusia telah menggunakan drone seri bulat sejak tahun lalu.
Brigade Marinir Terpisah ke-36 Ukraina yang merupakan batalion sistem kendaraan udara tanpa awak atau Wolf, mengatakan tentara Korea Utara di Kursk merupakan target mudah bagi drone Ukraina.
Menurut mereka hal itu dikarenakan tentara Korea Utara menggunakan taktik primitif untuk memancing drone.
“Banyak dari tentara Korea Utara di arah kami yang merupakan target manis untuk drone kami, karena mereka belum mengerti apakah drone itu,” ucapnya.
Baca Juga: AS-Denmark Tegang usai Trump Bilang Ingin Caplok Greenland, Perang Bakal Terjadi?
“Ini menjadi keuntungan bagi kami. Mereka tak menunjukkan peduli dengan tenaga kerjanya. Itulah sebabnya, mereka menggunakan taktik seperti itu,” tambahnya.
Badan intelijen Korea Selatan pada Desember lalu mengungkapkan tentara Korea Utara banyak yang terbunuh di Kursk, karena kurangnya pengalaman di perang drone.
Mereka menambahkan bahwa pasukan Rusia mulai mengeluhkan bahwa tentara Korea Utara merupakan halangan, karena ketidakpeduliannya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Radio Free Asia