Kematian Pertama akibat Flu Burung di AS Diumumkan di Louisiana
Kompas dunia | 7 Januari 2025, 10:52 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Kematian pertama akibat flu burung di Amerika Serikat (AS) dilaporkan di Negara Bagian Louisiana. Kasus ini dilaporkan terjadi pada seseorang yang dirawat di rumah sakit dengan gejala pernapasan parah.
Pejabat kesehatan negara bagian mengumumkan kematian tersebut pada Senin (6/1/2024). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (The Centers for Disease Control and Prevention/CDC) pun mengonfirmasi bahwa kejadian itu adalah kematian akibat flu burung pertama di AS.
Pejabat kesehatan mengatakan orang tersebut berusia lebih dari 65 tahun, sebelumnya memiliki masalah medis, dan telah melakukan kontak dengan unggas yang sakit dan mati di kawanan unggas di halaman belakang.
Mereka juga mengatakan analisis genetik menunjukkan virus flu burung telah bermutasi di dalam pasien tersebut, yang dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Seperti dikutip dari The Associated Press, sejak Maret lalu, terdapat 66 infeksi flu burung yang dikonfirmasi dan telah dilaporkan di AS.
Tapi sebelumnya, penyakit tersebut bersifat ringan dan biasanya terdeteksi di antara pekerja pertanian yang terpapar unggas atau sapi perah yang sakit.
Baca Juga: California Umumkan Keadaan Darurat Flu Burung, Kenali Gejala Penyakitnya
Namun para ahli virus berpendapat, kematian akibat flu burung bukanlah hal yang tidak terduga.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 950 infeksi flu burung yang dikonfirmasi secara global sejak 2003, dan lebih dari 460 orang di antaranya meninggal.
“Virus flu burung merupakan ancaman serius dan secara historis merupakan virus yang mematikan," kata Jennifer Nuzzo, Direktur Pusat Pandemi di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Brown University.
"Ini hanyalah pengingat tragis akan hal itu," ujarnya, dikutip dari The Associated Press.
Nuzzo mencatat seorang remaja Kanada jatuh sakit parah setelah terinfeksi baru-baru ini. Para peneliti juga masih mencoba mengukur bahaya dari virus yang beredar saat ini dan menentukan apa yang menyebabkannya menyerang beberapa orang, sehingga menjadi penyakit yang parah.
"Hanya karena kita telah melihat kasus-kasus ringan tidak berarti kasus-kasus di masa mendatang akan terus ringan," tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat CDC menggambarkan kematian di Louisiana sebagai kejadian tragis, tetapi juga mengatakan tidak ada perubahan virologi yang mengkhawatirkan yang secara aktif menyebar pada burung liar, unggas, atau sapi yang akan meningkatkan risiko bagi kesehatan manusia.
Baca Juga: FDA Temukan Virus Flu Burung di Susu Pasteurisasi, Amerika Serikat Siaga Wabah Infeksi H5N1
Dalam dua kasus AS baru-baru ini, satu orang dewasa di Missouri dan seorang anak di California terkena virus flu burung. Hingga kini, pejabat kesehatan belum menentukan bagaimana mereka tertular virus tersebut.
Asal mula infeksi warga Louisiana tersebut tidak dianggap sebagai misteri. Namun menurut CDC, itu adalah kasus manusia pertama di AS yang terkait dengan paparan burung.
Pejabat Louisiana mengatakan mereka tidak mengetahui adanya kasus lain di wilayah mereka. Sementara pejabat AS mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa virus tersebut menyebar dari orang ke orang.
Flu burung H5N1 telah menyebar luas di antara burung liar, unggas, sapi, dan hewan lainnya. Keberadaannya yang semakin meningkat di lingkungan, juga semakin meningkatkan kemungkinan orang akan terpapar dan berpotensi tertular.
Pejabat terus mendesak orang yang melakukan kontak dengan burung yang sakit atau mati, untuk mengambil tindakan pencegahan, termasuk mengenakan pelindung pernapasan dan mata serta sarung tangan saat berinteraksi dengan unggas.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Associated Press