Meski Berduka, Aktivitas di New Orleans Berangsur Normal Setelah Serangan Mematikan di Tahun Baru
Kompas dunia | 3 Januari 2025, 16:06 WIBBaca Juga: Tersangka Penabrakan di New Orleans Ungkap Keinginan Membunuh di Media Sosial
FBI terus mencari petunjuk tentang Jabbar, tetapi setelah sehari melakukan penyelidikan, FBI menyatakan keyakinannya bahwa dia beraksi seorang diri.
FBI mengatakan bahwa beberapa jam sebelum serangan, Jabbar, seorang warga negara Amerika berusia 42 tahun dari Texas, mengunggah lima video di akun Facebooknya yang menyatakan dukungannya terhadap kelompok ISIS dan memperlihatkan kekerasan yang akan segera dilancarkannya di distrik French Quarter yang terkenal itu.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran munculnya kembali ancaman terorisme internasional. Serangan juga terjadi ketika FBI bersiap menghadapi perombakan kepemimpinan yang dramatis, dan kemungkinan perubahan kebijakan setelah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump menjabat.
Meskipun demikian, Christopher Raia, wakil asisten direktur divisi kontraterorisme FBI, menekankan tidak ada indikasi hubungan antara serangan New Orleans dan ledakan Tesla Cybertruck berisi bahan peledak di dekat hotel Trump di Las Vegas pada hari Rabu lalu.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press