> >

Natal Pertama Tanpa Assad di Damaskus, Umat Kristen Peringati Kelahiran Yesus dan Suriah Baru

Kompas dunia | 25 Desember 2024, 15:05 WIB
Umat Kristen menghadiri misa di Biara Ortodoks Yunani Santi Takla di Maaloula, sekitar 60 km dari Damaskus, Suriah, Selasa (24/12/2024). (Sumber: Leo Correa/Associated Press)

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Umat Kristen di Damaskus, Suriah memperingati Natal pertama sejak tumbangnya pemerintahan Bashar Al-Assad mulai Selasa (24/12/2024).

Umat memadati gereja untuk menghadiri misa malam Natal di Damaskus dan daerah sekitarnya.

Di Gereja Katolik Melkite Yunani, Damaskus, umat yang menghadiri misa mendapatkan hadiah dan disambut paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu Natal di halaman.

Patriark Gereja Katolik Melkite Yunani Youssef Absi mendoakan keutuhan Suriah pasca-Assad saat khotbah misa. Dia menekankan kerja sama adalah kunci mencapai perdamaian dan persatuan.

"Saat kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, ini juga menjadi kelahiran Suriah yang baru. Semoga akan ada kelahiran baru, kehidupan baru usai jatuhnya rezim ini," kata Youssef, dikutip Anadolu.

Baca Juga: Pemimpin HTS Sebut Pemberontak Suriah Setuju Bubar dan Masuk Kemhan, kecuali Faksi yang Didukung AS

Salah satu pandu di Gereja Katolik Melkite, Jawal Abu Jeraf, mengaku berharap pemerintah baru Suriah akan melibatkan semua kalangan dan menciptakan keamanan.

"Kami harap pemerintah baru menyiapkan sebuah konstitusi yang melibatkan seluruh elemen di Suriah dan menyediakan keamanan dan stabiltas," kata Jeraf.

Salah satu jemaat misa, Affa Aqqa, menyebut Natal kali ini menjadi simbol harapan dan cahaya bagi masyarakat Suriah. Menurutnya, masyarakat Suriah menginginkan perdamaian usai perang saudara selama 13 tahun.

"Kami harap apa yang terjadi pada masa lalu tetap di masa lalu. Kami tidak ingin balas dendam. Mari hidup bersama dalam perdamaian," katanya.

Pasukan keamanan dari pemerintah baru Suriah dilaporkan mengunjungi misa di Gereja Katolik Melkite.

Pemerintah baru Suriah umumnya berasal dari unsur Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), kelompok yang memimpin operasi merebut Damaskus pada awal Desember lalu.

Pemimpin HTS, Ahmed Al-Sharaa, berjanji pihaknya akan membentuk pemerintahan yang inklusif dan melindungi minoritas usai merebut Damaskus. Suriah pun telah membentuk pemerintahan transisi usai jatuhnya Assad.

Baca Juga: PBB Terjunkan Tim Investigasi Kejahatan Perang Era Assad, Sebut Pemerintah Baru Suriah Kooperatif

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU