> >

Israel Akhirnya Akui Bunuh Ismail Haniyeh di Teheran, Ancam Houthi Akan Bernasib Sama

Kompas dunia | 24 Desember 2024, 09:22 WIB
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh (tengah) dikelilingi para anggota parlemen Iran usai upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran, Selasa (30/7/2024). (Sumber: Vahid Salemi/Associated Press)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengakui pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran pada Juli lalu.

Pernyataan Katz merupakan pengakuan terbuka pertama jajaran pemerintah Israel atas pembunuhan Haniyeh.

Katz mengakui pembunuhan Haniyeh saat merespons serangan kelompok Houthi, Yaman, ke Tel Aviv belakangan ini. Menlu Israel itu mengancam pemimpin Houthi akan bernasib sama dengan Haniyeh.

Baca Juga: Terungkap Cara Israel Lakukan Teror Ledakan Pager dan Walkie-Talkie ke Hizbullah, Disiapkan 10 Tahun

"Kami akan menghancurkan infrastruktur strategis dan melenyapkan pemimpin mereka, seperti yang kami lakukan pada Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar (pemimpin Hamas), dan Hassan Nasrallah (Sekretaris Jenderal Hizbullah)," kata Katz dalam siaran televisi Israel, Senin (23/12/2024), sebagaimana dikutip Anadolu.

"Kami akan bertindak di Al-Hudaydah dan Sana'a seperti yang kami lakukan di Teheran, Gaza, dan Lebanon."

Tel Aviv sebelumnya enggan mengakui secara terbuka pembunuhan Haniyeh. Pemimpin Hamas tersebut dibunuh usai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran pada 31 Juli 2024.

Pembunuhan Haniyeh sempat menuai reaksi keras dari Iran dan membuat Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei memerintahkan serangan langsung ke wilayah Israel.

Katz juga mengancam pihaknya akan mengirim serangan telak kepada Houthi di Yaman. Israel sebelumnya telah berulang kali menyerang Yaman. Salah satunya pada 29 September 2024 yang menargetkan pembangkit listrik dan fasilitas pelabuhan di Ras Isa dan Hudaydah.

Sementara Houthi telah menyerang Israel beberapa kali untuk menuntut Tel Aviv menghentikan serangannya ke Gaza.

Yaman juga berulang kali dibombardir pasukan koalisi Amerika Serikat (AS) menyusul serangan-serangan Houthi di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal yang dinilai berafiliasi dengan Israel.

Pada Sabtu (21/12) lalu, Houthi dilaporkan mengirim serangan rudal balistik ke Tel Aviv. Serangan rudal ini gagal diantisipasi sistem pertahanan udara dan melukai setidaknya 20 orang.

Baca Juga: Natal Sepi di Kota Kelahiran Yesus, Wali Kota Bethlehem: Rakyat Palestina Masih Menderita

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU