> >

Hanya 12 Truk Bantuan Masuk ke Utara Gaza dalam 2,5 Bulan, Tempat Pengungsian Ditembaki Israel

Kompas dunia | 23 Desember 2024, 15:01 WIB
Masyarakat Palestina berjalan di antara reruntuhan hasil serangan Israel di kamp pengungsian Jabaliya, utara Jalur Gaza, 30 Mei 2024. (Sumber: Enas Rami/Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV - Organisasi Oxfam International melaporkan bahwa hanya ada 12 truk bantuan kemanusiaan yang bisa memasuki utara Jalur Gaza dalam 2,5 bulan terakhir. Arus bantuan dihalangi oleh blokade total Israel di utara Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober 2024.

Oxfam melaporkan, otoritas Israel mengizinkan 34 truk bantuan masuk ke utara Gaza. Namun, hanya 12 unit truk yang bisa masuk dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk penduduk Palestina yang terjebak.

Baca Juga: Musim Dingin Melanda Gaza, Warga Palestina Berjuang Melawan Angin Kencang dan Tenda Terancam Roboh

"Dari 34 truk yang diizinkan masuk Kegubernuran Utara Gaza selama 2,5 bulan terakhir, penundaan yang disengaja dan gangguan sistematis oleh militer Israel berarti hanya 12 yang dapat mendistribusikan bantuan kepada warga Palestina yang kelaparan," demikian pernyataan Oxfam dikutip Al Jazeera, Senin (23/12/2024).

"Tiga di antaranya, sesudah makanan dan air dikirimkan ke sekolah tempat orang-orang mengungsi, (sekolah) itu kemudian dibersihkan dan ditembaki dalam kurun beberapa jam."

Puluhan ribu penduduk Palestina diperkirakan terjebak di utara Gaza usai militer Israel melakukan blokade total sejak Oktober 2024 lalu. Israel pun memutus akses makanan, air minum, dan obat-obatan bagi penduduk di utara Gaza.

Selama pengepungan, militer Israel dilaporkan terus meluncurkan serangan udara ke berbagai titik di utara Gaza, termasuk tempat pengungsian dan rumah sakit.

Pada Minggu (22/12), serangan Israel dilaporkan mengenai satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di utara Gaza, Rumah Sakit Kamal Adwan.

Hamas mengecam serangan Israel tersebut dan menyebut tindakan Israel sebagai "kejahatan pembersihan etnis dan pengusiran paksa."

"Pasukan penjajah terus meluncurkan pengeboman brutal dan penghancuran sistematis area-area di utara Gaza, khususnya Jabaliya dan kamp pengungsian di dalamnya, serta Beit Lahiya," demikian pernyataan Hamas, Minggu (22/12).

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 telah membunuh setidaknya 45.259 orang, termasuk 17.492 anak-anak.

Lebih dari 11.000 orang juga dnyatakan hilang akibat serangan Israel, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Baca Juga: Saat Utusan Vatikan Kunjungi Umat Kristen di Gaza, Israel Lakukan Serangan Hingga 22 Orang Tewas

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU