> >

Musim Dingin Melanda Gaza, Warga Palestina Berjuang Melawan Angin Kencang dan Tenda Terancam Roboh

Kompas dunia | 23 Desember 2024, 10:02 WIB
Reda Abu Zarada, 50 tahun, pengungsi dari Jabaliya di Gaza utara, duduk di dekat api unggun bersama cucu-cucunya di kamp di tepi laut di Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis, 19 Desember 2024. Memasuki musim dingin, warga Palestina kekurangan selimut, baju hangat, dan kayu bakar untuk membuat api unggun. (Sumber: Foto AP/Abdel Kareem Hana)

UNRWA mendistribusikan 6.000 tenda selama empat minggu terakhir di Gaza utara tetapi tidak dapat mengirimkannya ke bagian lain Jalur Gaza, termasuk daerah yang dilanda pertempuran. Sekitar 22.000 tenda telah tertahan di Yordania dan 600.000 selimut dan 33 truk penuh kasur telah teronggok di Mesir sejak musim panas karena badan tersebut tidak mendapatkan persetujuan Israel untuk memasukkan bantuan.

“Kini banyak kasur dan selimut telah hancur oleh cuaca atau digigit hewan pengerat,” kata Louise Wateridge, juru bicara UNRWA. 

Baca Juga: Arab Saudi Bersikeras Pengakuan Negara Palestina Harga Mati jika Israel Ingin Normalisasi

Komite Penyelamatan Internasional sedang berjuang untuk membawa pakaian musim dingin anak-anak karena mereka harus mengantongi izin dari otoritas terkait untuk memasuki wilayan Palestina.

Sementara itu, Badan pemerintah Israel yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan ke Gaza mengaku bahwa Israel telah bekerja selama berbulan-bulan dengan organisasi internasional untuk mempersiapkan Gaza menghadapi musim dingin.

Mereka mengklaim telah memfasilitasi pengiriman pemanas, pakaian hangat, tenda, dan selimut ke wilayah tersebut. Badan tersebut juga mengatakan Israel tidak mencegah pengiriman bantuan dari Yordania. Namun pada kenyataannya, masih banyak bantuan internasional yang terhambat masuk Palestina karena tidak mendapatkan izin Israel.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU