Arab Saudi Ternyata Sudah Berkali-kali Peringatkan Jerman soal Pelaku Penabrakan Magdeburg
Kompas dunia | 22 Desember 2024, 11:45 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Otoritas Arab Saudi dilaporkan sudah berkali-kali memperingatkan Jerman soal tersangka pelaku penabrakan pasar Natal di Magdeburg. Hal tersebut diungkapkan sejumlah pejabat keamanan Jerman.
Seorang pria menabrak kerumunan dengan mobilnya di pasar Natal di Magdeburg, Jerman, Jumat (20/12/2024), dan menewaskan lima orang, serta melukai 200 orang lainnya. Salah satu korban diketahui seorang anakberusia 9 tahun.
Baca Juga: Rusia Disebut Makin Sering Eksekusi Mati Tahanan Perang Ukraina, Bahkan dengan Cara Kejam
Dilansir Financial Times, Sabtu (21/12/2024), pejabat-pejabat tersebut mengatakan Riyadh telah memperingatkan otoritas Jerman bahwa tersangka pelaku Taleb Al-Abdulmohsen, kerap memposting di media sosial bahwa "sesuatu yang besar akan terjadi di Jerman."
Belum diketahui apakah polisi Jerman pernah melakukan tindakan atas peringatan tersebut.
Al-Abdulmohsen diketahui sebagai pembangkang di Arab Saudi yang menggambarkan dirinya sebagai mantan muslim.
Lewat banyak posting di media sosial X, Al-Abdulmoshen kerap memperlihatkan dirinya sebagai pengkritik keras Islam, dan berdemonstrasi menentang imigrasi muslim ke Eropa.
Pada beberapa bulan terakhir, ia juga memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap otoritas Jerman, yang ia tuduh mencoba menyensornya.
Baca Juga: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Tewaskan 2 Orang Termasuk Anak-Anak, Disebut Aksi Teror
Al-Abdulmohsen ditangkap di lokasi kejadian setelah diduga melakukan penabrakan ke arah kerumunan di Magdeburg.
Otoritas Jerman menggambarkannya sebagai dokter berusia 50 tahun asal Arab Saudi yang datang ke Jerman di 2006.
Ia bekerja sebagai psikiater di Bernburg, sebelah selatan Magdeburg.
Al-Abdulmohsen dilaporkan sebagai aktivis yang secara terbuka mengumumkan keluar dari agama Islam setelah meninggalkan Arab Saudi.
Dia juga membuat laman web untuk membantu para penentang rezim Arab Saudi, terutama perempuan, untuk melarikan diri dari negara tersebut dan mengajukan permohonan suaka di Eropa.
Serangan di Magdeburg memperburuk suasana di Jerman yang tengah berjuang melawan kemerosotan ekonomi yang mendalam, serta fase ketidakpastian politik.
Hal itu menyusul runtuhnya pemerintahan koalisi tiga partai Kanselir Olaf Scholz yang goyah pada November lalu.
Peristiwa penabrakan itu juga terjadi nyaris delapan tahun setelah seorang milisi ISIS menabrakkan truk ke pasar Natal di Berlin.
Baca Juga: Korban Tewas Serangan di Pasar Natal Jerman Bertambah Jadi 5 Orang
Insiden tersebut menewaskan 12 orang, dan melukai 49 orang dalam salah satu serangan teror terburuk di Jerman.
Scholz telah mengunjungi Magdeburg pada Sabtu, dan menyebut insiden itu sebagai perbuatan yang mengerikan. Ia pun berjanji akan mengusut tuntas kejahatan tersebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Financial Times