100 Tentara Korea Utara Disebut Tewas Saat Bantu Rusia di Perang Ukraina, Termasuk Perwira
Kompas dunia | 19 Desember 2024, 15:34 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Korea Selatan menyebut sebanyak 100 tentara Korea Utara tewas dalam pertempuran membantu Rusia melawan Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh Anggota Parlemen Korea Selatan Lee Sung-kwon setelah mendapatkan pengarahan dari Badan Intelijen Nasional (NIS).
Ia juga mengungkapkan sebanyak 1.000 tentara Korea Utara lainnya luka-luka.
Baca Juga: Ukraina Punya Senjata Laser yang Bisa Tembak Pesawat di Ketinggian 2 Km Lebih, Rusia Wajib Waspada
Dikutip dari BBC Internasional, Kamis (19/12/2024), Lee Sung-kwon mengungkapkan tentara Korea Utara yang tewas termasuk perwira.
Menurutnya hal itu bisa dimengerti mengingat tentara Korea Utara tak mengenali kondisi lapangan, dan dengan adanya perang drone.
Laporan pertama terkait korban tewas tentara Korea Utara muncul pada awal pekan ini.
Sebelumnya pada Oktober lalu, Korea Utara dilaporkan mengirim 10.000 pasukan untuk membantu upaya perang Rusia.
Pada Senin (16/12/2024), juru bicara Pentagon mengungkapkan bahwa sudah ada korban tewas dari tentara Korea Utara, namun mereka tak mengungkapkan jumlahnya.
Sehari kemudian pejabat AS yang tak diungkapkan namanya mengatakan ada beberapa ratus tentara Korea Utara yang terluka atau terbunuh.
Namun, pernyataan anggota parlemen Korea Selatan itu belum bisa diverifikasi secara independen.
Tentara Korea Utara yang diyakini tak ada yang memiliki pengalaman perang, dipercaya telah menghabiskan pekan pertama di Rusia untuk berlatih.
Mereka disebut memiliki peranan untuk mendukung pasukan Rusia.
Baca Juga: Tentara Korea Utara Mulai Bikin Ukraina Khawatir, Diyakini Sudah Beradaptasi dengan Medan Perang
Korban tewas dari tentara Korea Utara disebut berasal dari Kursk, wilayah Rusia di perbatasan yang diduduki Ukraina sejak Agustu lalu.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia mulai menggunakan tentara Korea Utara dengan jumlah signifikan untuk menyerang Kursk.
Namun, hingga saat ini mereka diyakini belum dikerahkan ke dalam Ukraina, di mana pasukan Rusia semakin dalam masuk ke wilayah timur negara itu pada beberapa bulan terakhir.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC Internasional