Tentara Korea Utara Disebut Tembak Mati 8 Pasukan Rusia di Kursk, Kendala Bahasa Diklaim Penyebabnya
Kompas dunia | 15 Desember 2024, 13:40 WIBKURSK, KOMPAS.TV - Tentara Korea Utara disebut telah menembak mati delapan pasukan Rusia di Kursk.
Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) mengungkapkan pada Sabtu (14/12/2024), insiden tersebut tak disengaja dan disebabkan lantaran kendala bahasa.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melaporkan bahwa sejumlah tentara Korea Utara telah bergabung dalam operasi Rusia di Kursk.
Baca Juga: Ledakan Bom di Festival Thailand Tewaskan 3 Orang, Polisi Sebut Pemberontak Myanmar Terlibat
Dikutip dari Kyiv Independent, HUR melaporkan melalui saluran Telegram resminya, bahwa sekelompok tentara Korea Utara melepas tembakan ke arah pasukan unit Akhmat Chechnya.
Serangan tentara Korea Utara itu diduga telah membunuh delapan pasukan Rusia.
Meski begitu, laporan tersebut sulit diverifikasi kebenarannya.
HUR mengatakan insiden tersebut terjadi karena kendala bahasa antara tentara Korea Utara dan pasukan Rusia.
Mereka menyebut bahwa hal itu terus menjadi hadangan yang paling menyulitkan di medan perang.
HUR mengklaim sekitar 200 pasukan Rusia dan unit Korea Utara telah terbunuh dalam peperangan melawan Ukraina.
Sebelumnya pejabat Ukraina dan Barat telah memperingatkan bahwa sekitar 10.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Kursk.
Kursk sendiri merupakan wilayah Rusia yang direbut Ukraina pada Agustus lalu, setelah Moskow menginvasi negara Zelenskyy pada Februari 2022.
HUR mengatakan militer Rusia telah menggunakan protokol khusus di mana tentara Korea Utara ditempatkan.
Baca Juga: Tentara Korea Utara Disebut Tampil Baik dalam Perang Rusia-Ukraina, Berandil Rebut Wilayah di Kursk
Mereka mengungkapkan tentara Rusia harus melakukan inspeksi sebelum memasuki area tersebut dan menyita ponsel dan alat elektronik mereka.
Pertama kali terjadinya pertempuran langsung antara tentara Korea Utara dan militer Ukraina dilaporkan terjadi di Kursk awal November.
Menurut Zelenskyy, tentara Korea Utara belum dikerahkan ke sejumlah area di medan perang, tetapi di masa depan hal itu akan berubah.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kyiv Independent