> >

Turki Peringatkan Rusia dan Iran agar Tak Lakukan Intervensi Militer di Suriah

Kompas dunia | 14 Desember 2024, 09:53 WIB
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menghadiri konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow, Rusia, pada 31 Agustus 2023. (Sumber: Maxim Shemetov/Pool Photo via AP)

ANKARA, KOMPAS.TV - Turki memperingatkan Rusia dan Iran agar tak melakukan intervensi militer terhadap Suriah sebagai dukungan kepada Presiden Bashar Al-Assad.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Jumat (13/12/2024).

Assad akhirnya terguling dari kursi kepresidenan Suriah usai serangan kilat pemberontak berhasil menguasai Ibu Kota Damaskus pada Minggu (15/12/2024).

Baca Juga: Israel Klaim Kuasai Wilayah Udara Suriah, Fasilitas Nuklir Iran Jadi Sasaran Berikutnya

Fidan mengungkapkan, baik Rusia dan Iran telah memberikan tanggapan atas peringatan tersebut.

“Yang terepenting adalah berbicara dengan pihak Rusia dan Iran untuk memastikan mereka tidak terlibat secara militer,” ujar Fidan, dikutip dari Al-Arabiya.

“Kami mengadakan pertemuan (dengan Rusia dan Iran), dan mereka mengerti,” tambahnya.

Ia mengatakan jika Moskow dan Teheran membantu Assad, kelompok pemberontak berkemungkinan masih bisa menang. Namun, hasil akhirnya mungkin akan jauh lebih kejam.

“Jika Assad menerima dukungan, pihak oposisi berkemungkinan akan tetap meraih kemenangan dengan determinasi mereka, tetapi akan memakan waktu lebih lama dan lebih berdarah,” tuturnya.

Rusia dan Iran merupakan pendukung kunci Bashar Al-Assad sejak perang sipil pecah pada 2011.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al-Arabiya


TERBARU