> >

Reaksi Barat Usai Israel Manfaatkan Jatuhnya Rezim Assad dengan Duduki Wilayah Suriah di Golan

Kompas dunia | 12 Desember 2024, 11:01 WIB
Pasukan Israel dengan tank berjaga di garis demarkasi yang memisahkan wilayah yang dikontrol Israel dengan Suriah di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, Senin (9/12/2024). (Sumber: Matias Delacroix/Assocated Press)

PARIS, KOMPAS.TV - Barat langsung berekasi usai Israel memanfaatkan jatuhnya rezim Bashar Al-Assad dengan menduduki wilayah Suriah di dataran Tinggi Golan.

Prancis telah menyerukan Israel untuk menarik tentaranya yang masuk ke wilayah penyangga di perbatasan Suriah.

Sementara itu, Jerman dan Spanyol menyerukan Tel Aviv untuk menahan diri selama periode transisi di Suriah.

Baca Juga: Pemberontak Suriah Hancurkan dan Bakar Makam Ayah Presiden Bashar Al-Assad

Dilansir dari The Times of Israel, Kementerian Luar Negeri Prancis, Rabu (11/12/2024), mengatakan meminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mundur dari zona yang memisahkan Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan.

Mereka menegaskan ulah pengerahan tentara Israel tersebut merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata pada 1974.

“Prancis menyerukan Israel untuk mundur dari zona tersebut dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah Suriah,” bunyi pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Barebock menyerukan baik Israel dan Turki tak membahayakan transisi damai di Suriah setelah kaburnya Assad.

“Kita tak boleh membiarkan proses dialog internal Suriah dirudal dari luar,” ujar Baerbock.

“Tetangga seperti Turki dan Israel, yang memiliki kepentingan keamanan, tak boleh membahayakan proses ini,” tuturnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Times of Israel


TERBARU