Perang Dunia III Disebut Telah Terjadi, Ahli Ungkap Sudah Dimulai Sejak Kejadian Ini
Kompas dunia | 2 Desember 2024, 20:02 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Ahli memperingatkan bahwa dunia sudah berada di Perang Dunia III, dan sudah terjadi beberapa lama.
Kondisi geopolitik dunia tengah memanas sejak serangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Selain itu, ketegangan juga terjadi antara Korea Utara dengan Amerika Serikat serta sekutunya di kawasan, Jepang dan Korea Selatan.
Baca Juga: Balas Ulah Pemberontak, Jet Tempur Suriah dan Rusia Tingkatkan Serangan ke Aleppo
Apalagi, Korea Utara saat ini sudah mulai ikut campur terkait konflik di Ukraina.
AS juga tengah bersitegang dengan China terkait Taiwan.
Menurut ahli Keamanan Nasional Mark Toth dan eks pejabat intelijen AS Kolonel Jonathan Sweet, mereka percaya dunia sudah berada dalam kondisi perang.
“Konflik global ketiga ini tidak tampak atau terasa seperti yang dibayangkan Hollywood,” ujar keduanya dikutip dari Mirror, Minggu (1/12/2024).
“Tak ada awan jamur atau post-apokaliptik. Sebaliknya, ini adalah perang dengan seribu pukulan, yang dilakukan di medan perang multi-regional dan multi-domain," ujarnya.
Mereka mengatakan invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina adalah tahap pembuka dari Perang Dunia III.
“Ini merupakan penanda bagi komunitas global bahwa tatanan dunia seperti yang ada sejak akhir Perang Dunia II sudah taka da lagi,” tutur keduanya.
Tanda lainnya adalah di akhir pekan ini dilaporkan bahwa perangkat lunak peretasan Rusia diduga digunakan untuk mencuri ratusan log-in komputer Kementerian Pertahanan dalam sebuah pelanggaran keamanan besar.
Kementerian Pertahanan kini sedang menyelidiki insiden di mana email dan kata sandi milik hampir 600 karyawan, termasuk personel Angkatan Bersenjata Inggris, pegawai negeri sipil, dan kontraktor pertahanan, dicuri dan dibocorkan di web gelap oleh kelompok penjahat dunia maya sejak 2020.
Baca Juga: Perang Dunia III Bakal Jadi Perang Nuklir, 8 Negara Ini Disebut Tempat yang Aman
Pada pekan lalu, Rusia mengungkapkan produksi massal dari rudal balistik Oreshnik telah dimulai.
Rudal balistik jarak menengah tersebut digunakan untuk menyerang Dnipro, merusak pabrik dan mengubahnya menjadi puing-puing.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim senjata itu tak bisa dihentikan dan bahkan sistem pertahanan udara AS tak akan mampu menghentikannya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Mirror