Ratusan Ribu Tentara Ukraina Kabur dari Perang Lawan Rusia, Disebut Lumpuhkan Rencana Perang Kiev
Kompas dunia | 1 Desember 2024, 11:57 WIBMeski Rusia menghadapi desersi, warga Ukraina yang akan kabur telah mengungkap permasalahan mengakar yang mengganggu militer.
Mereka juga mengeluhkan cara Kiev mengelola perang, mulai dari upaya mobilisasi yang cacat hingga penarikan unit-unit garis depan yang terlalu berlebihan.
Hal ini terjadi ketika Amerika Serikat (AS) mendesak Ukraina merekrut lebih banyak pasukan, dan mengizinkan wajib militer bagi mereka yang berusia 18 tahun.
Sementara itu, Associated Press berbicara dengan dua desertir, tiga pengacara dan selusin pejabat serta komandan militer Ukraina.
Para pejabat dan komandan yang berbicara meminta anonimitas, sementara seorang pembelot melakukannya karena ia takut akan tututan.
“Jelas bahwa sekarang, sejujurnya kami telah mengerahkan seluruh tenaga kami,” kata seorang perwira Brigade ke-72.
Ia mencatat, desersi adalah salah satu alasan utama Ukraina kehilangan Vuhledar, Oktober lalu.
Pihak Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan, lebih dari 100.000 tentara telah didakwa di bawah UU Desersi sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Nyaris setengahnya kabur pada akhir tahun lalu, setelah Kiev meluncurkan mobilisasi yang agresif dan kontroversial, yang diakui pejabat pemerintah dan komandan militer telah gagal.
Baca Juga: Israel Cari Pembenaran usai Serangannya Bunuh Staf World Central Kitchen, Hamas Jadi Kambing Hitam
Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat tinggi, karena diperkirakan sekitar 300.000 tentara Ukraina terlibat dalam pertempuran sebelum mobilisasi dimulai.
Selain itu, jumlah tentara Ukraina yang kabur diperkirakan sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Euronews/Associated Press