> >

Israel Cari Pembenaran usai Serangannya Bunuh Staf World Central Kitchen, Hamas Jadi Kambing Hitam

Kompas dunia | 1 Desember 2024, 09:38 WIB
Lebih 150 warga Palestina tewas dan terluka pada Kamis malam, 24 Oktober 2024, akibat serangan udara Israel yang menargetkan sekitar 10 rumah di Jabalia, Gaza Utara, yang telah dikepung selama 20 hari. (Sumber: Anadolu)

Mereka meminta pejabat senior dari komunitas internasional dan WCK mengklarifikasi bagaimana ia bisa bekerja dengan yayasan tersebut.

Sosok yang dituduh itu Israel bernama Ahed Azmi Qdeih, dan keluarganya membantah tuduhan tersebut dengan menyebutnya sebagai tuduhan yang salah.

Namun, mereka mengonfirmasikan bahwa ia memang bekerja dengan WCK. Bagi Israel menamai Azmi sebagai Hazmi Kadih.

Serangan itu menyoroti bahaya pekerjaan mengantar bantuan ke Gaza, di mana perang tersebut telah memindahkan 2,3 juta populasi dan menyebarkan kelaparan.

Paman Ahed Azmi, Nazmi Ahmed mengatakan, keponakannya bekerja dengan WCK pada tahun lalu.

Ia mengatakan, Ahed Azmi kerap mengemudikan mobil ke dapur yayasan dan juga gudang.

Baca Juga: Reaksi Houthi Usai Gencatan Senjata Hizbullah-Israel, Tegaskan Bakal Serang Terus Zionis

“Hari ini mereka melakukan pekerja seperti biasanya, dan menjadi target tanpa peringatan dan alasan apa pun,” ujarnya.

Pada April lalu, konvoi bantuan WCK mendapat serangan Israel dan membunuh tujuh pekerja.

Namun Militer Israel mengatakan, serangan tersebut adalah kesalahan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU