> >

Banjir Parah Landa Asia Tenggara: Ribuan Mengungsi di Thailand dan Malaysia, Korban Jiwa Berjatuhan

Kompas dunia | 1 Desember 2024, 05:50 WIB
Warga berjalan di jalan yang terendam banjir usai hujan lebat monsun di pusat kota Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, Jumat, 29 November 2024. (Sumber: AP Photo/Loo Kok Chong)

Kelantan menjadi wilayah terdampak paling parah, menyumbang 63 persen dari total pengungsi.

Dikutip dari The Strait Times, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia mencatat, angka pengungsi ini telah melampaui rekor banjir besar tahun 2014. 

Meski begitu, jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena hujan deras masih berlangsung hingga Minggu (1/12/2024), terutama di Kelantan, Terengganu, dan Perak.

Wakil Perdana Menteri Zahid Hamidi, yang juga menjabat Ketua Komite Penanggulangan Bencana Nasional, mengatakan bahwa ribuan personel telah dikerahkan, termasuk perahu penyelamat, kendaraan off-road, dan helikopter untuk membantu evakuasi.

Banjir adalah fenomena tahunan di Asia Tenggara yang dipicu oleh musim monsun. Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa intensitas dan frekuensi bencana seperti ini semakin meningkat akibat perubahan iklim.

Kondisi ini mengingatkan pada banjir besar di Thailand pada 2011 yang menewaskan lebih dari 500 orang dan menyebabkan kerugian infrastruktur yang sangat besar. Di Malaysia, banjir terburuk sebelumnya terjadi pada 2014 dengan 118.000 warga terdampak.

Organisasi Meteorologi Dunia menyebutkan bahwa dampak perubahan iklim global mengakibatkan cuaca ekstrem yang lebih sering dan sulit diprediksi, menempatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam risiko tinggi. 

Baca Juga: 416 Kepala Keluarga di Jember Terdampak Banjir, Petugas Evakuasi Korban Lansia

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Channel News Asia/The Strait Times


TERBARU