Konflik Israel-Hizbullah Makin Memanas, 52 Orang Tewas dalam Serangan Udara di Lebanon
Kompas dunia | 22 November 2024, 17:41 WIBBaca Juga: Tanpa Peringatan, Serangan Udara Israel Hancurkan Pos Militer Lebanon
Militer Israel menyatakan telah menyerang depot senjata, markas komando, dan infrastruktur militer Hizbullah di Beirut selatan.
Dalam serangan balasan Hizbullah, kelompok yang didukung Iran itu mengklaim telah menargetkan pangkalan udara Hatzor di Israel selatan, sekitar 150 kilometer dari perbatasan Lebanon.
Pertempuran sengit juga dilaporkan di sekitar Khiam, Lebanon selatan, dengan rumah dan bangunan sipil dihancurkan selama operasi darat Israel. Sejak September, kawasan tersebut terus menjadi medan konflik intensif.
Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan, setidaknya 3.583 orang telah tewas sejak kekerasan kembali meningkat pada Oktober 2023. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Di Israel, serangan roket dari Lebanon menewaskan satu orang di wilayah Galilea. Sementara itu, militer Israel melaporkan tiga tentaranya tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan pada Rabu. Total korban militer Israel mencapai 52 orang sejak operasi darat dimulai.
Di tengah memuncaknya konflik, utusan khusus Amerika Serikat, Amos Hochstein, berkunjung ke Beirut awal pekan ini untuk mencari jalan keluar diplomatik. Namun, upaya mediasi belum membuahkan hasil konkret.
Dalam langkah perlindungan budaya, UNESCO pekan ini memberikan status perlindungan sementara pada lebih dari 30 situs warisan di Lebanon.
Salah satunya adalah kawasan arkeologi Baalbek, yang dikunjungi Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, pada Kamis.
Baca Juga: Utusan AS Bertemu Ketua Parlemen Lebanon, Gencatan Senjata Diharapkan Segera Terwujud
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press