> >

Amerika Serikat Memveto Resolusi Gencatan Senjata Gaza

Kompas dunia | 21 November 2024, 14:22 WIB
Pertemuan Dewan Keamanan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa, 19 November 2024. (Sumber: The Associated Press)

Sebelum pemungutan suara, Duta Besar Israel Danny Danon mengatakan bahwa persetujuan terhadap resolusi tersebut akan menjadi pengkhianatan.

Baca Juga: Mengingat Kembali Saat AS Tiga Kali Memveto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Sementara itu di Lebanon, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Namun menteri pertahanan Israel mengatakan negaranya menginginkan hak untuk bertindak secara militer terhadap Hizbullah dalam perjanjian apa pun untuk mengakhiri pertempuran.

Seperti dikutip dari The Associated Press, pemerintah Lebanon kemungkinan akan memandang tuntutan semacam itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya, yang mempersulit upaya untuk mengakhiri lebih dari setahun pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang meletus menjadi perang habis-habisan pada bulan September.

Serangan dan pertempuran Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 3.500 orang dan melukai 15.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Perang tersebut telah mengungsikan hampir 1,2 juta orang, atau seperempat dari populasi Lebanon.

Di pihak Israel, 87 tentara dan 50 warga sipil, termasuk beberapa pekerja pertanian asing, telah tewas akibat roket, pesawat nirawak, dan rudal. Hizbullah mulai menembaki Israel sehari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 memicu konflik di Gaza.

Perang balasan Israel yang membara di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 44.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat. Sekitar 1.200 orang di Israel tewas dalam serangan 7 Oktober, sebagian besar warga sipil, dan 250 lainnya diculik. Sekitar 100 sandera masih berada di dalam Gaza, setidaknya sepertiganya diyakini telah tewas.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : The Associated Press


TERBARU