> >

Utusan PBB Ungkap Hampir Seluruh Penduduk Utara Gaza Diusir Israel: Kondisi Terburuk Selama Perang

Kompas dunia | 19 November 2024, 18:07 WIB
Tenda pengungsian warga Palestina di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Dier Al-Balah, Jalur Gaza terbakar usai dibom Israel, 14 Oktober 2024. (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland menegaskan, kondisi saat ini adalah salah satu yang terburuk sejak Israel meluncurkan perang brutal di jalur Gaza.

Wennesland menyebut, kondisi Gaza saat ini akan menimbulkan dampak selama beberapa generasi.

Hal ini disampaikan Wennesland dalam pertemuan bersama Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi Timur Tengah, Senin (18/11/2024).

Baca Juga: G20 Tegaskan Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Lebanon, dan Ukraina

"Kita hidup dalam mimpi buruk. Trauma dan dukacita yang telah dilepaskan tak terkira," kata Wennesland dikutip Al Jazeera.

"Peristiwa-peristiwa ini akan bergaung hingga beberapa generasi dan membentuk kawasan ini (Timur Tengah) dengan cara yang belum bisa sepenuhnya dicerna," katanya.

Wennesland menambahkan, situasi di utara Gaza masih "katastrofik" akibat pengepungan dan pembersihan etnis Israel sejak awal Oktober lalu.

Utusan PBB itu menyebut hampir seluruh penduduk di utara Gaza telah diusir Israel.

"Kondisi saat ini adalah salah satu yang terburuk dari yang kita saksikan selama perang dan tidak ada tanda perbaikan," katanya.

Pasukan Israel diketahui menegakkan pengepungan total di utara Gaza dan mengusir ratusan ribu penduduk yang masih tinggal.

Otoritas Israel telah menegaskan penduduk Gaza akan dilarang kembali ke utara.

Jurnalis Al Jazeera di Deir Al Balah, Gaza, Tareq Abu Azzoum melaporkan, masyarakat utara Gaza perlu bantuan segera.

Israel diketahui melarang bantuan kemanusiaan masuk ke utara selama 45 hari terakhir.

"Pasukan Israel telah mengubah wilayah utara Gaza menjadi lanskap reruntuhan, di mana kota dan kamp pengungsian seperti Bait Lahiya dan Jabaliya telah sepenuhnya tidak bisa dikenali karena serangan yang meluas," kata Abu Azzoum.

Baca Juga: Utusan Palestina Peringatkan PBB: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Metode Pembersihan Etnis di Gaza

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU