> >

Pasukan Keamanan Bunuh 10 Orang, Warga Protes dengan Menutup Sekolah dan Toko

Kompas dunia | 12 November 2024, 20:30 WIB
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mahasiswa yang memprotes gelombang kekerasan etnis di Kota Imphal, Negara Bagian Manipur, di timur laut India, Selasa (10/9/2024). (Sumber: AP Photo/Paojel Chaoba)

"Pencarian di area tersebut menghasilkan penemuan 10 mayat militan bersenjata serta senjata otomatis canggih,″ kata polisi dalam pernyataan tersebut.

Negara bagian Manipur telah dilanda kekerasan etnis sejak Mei tahun lalu antara mayoritas Meiteis dan kelompok etnis minoritas Kuki-Zo.

Meiteis, yang sebagian besar beragama Hindu, tinggal di wilayah Imphal, ibu kota Manipur, dan distrik-distrik di sekitarnya. Sementara warga Kuki-Zo tinggal di daerah perbukitan.

Baca Juga: 5 Orang Tewas Akibat Bangunan 7 Lantai Ambruk di India

Sekitar 250 orang telah tewas dan 60.000 orang mengungsi sejak kekerasan etnis dimulai tahun lalu.

Meiteis menuntut agar mereka didaftarkan sebagai Suku Terdaftar, yang akan memberi mereka lebih banyak tunjangan, seperti kuota pekerjaan dan lembaga pendidikan.

Kategorisasi itu juga akan melarang non-Meiteis membeli tanah di kantong warga Meiteis di Lembah Imphal.

Masyarakat Kuki menentang hal ini, dengan mengatakan tunjangan-tunjangan seperti itu hanya diberikan kepada kelompok-kelompok suku yang dianggap terbelakang secara ekonomi dan pendidikan.

Sedangkan Kuki mengatakan Suku Meiteis merupakan masyarakat yang maju dan, karenanya, tidak boleh dikategorikan sebagai Suku Terdaftar.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Associated Press


TERBARU