Israel Serang Zona Kemanusiaan di Gaza, 14 Warga Palestina Tewas
Kompas dunia | 12 November 2024, 16:40 WIBJALUR GAZA, KOMPAS.TV - Pejabat medis Palestina mengatakan dua serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 14 orang, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita, Senin malam (11/11/2024).
Sebagian besar serangan terjadi di zona kemanusiaan yang ditetapkan sendiri oleh Israel.
Satu serangan pada Senin malam menghantam kafetaria darurat yang digunakan oleh orang-orang yang mengungsi di Muwasi, yang merupakan pusat zona kemanusiaan.
Setidaknya 14 orang tewas, termasuk dua anak-anak, menurut pejabat di Rumah Sakit Nasser, tempat para korban dibawa.
Video dari tempat kejadian menunjukkan orang-orang menarik korban yang terluka berdarah dari antara meja dan kursi yang didirikan di pasir dalam sebuah kandang yang terbuat dari lembaran logam bergelombang.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan perluasan zona tersebut, di mana mereka telah memaksa warga Palestina yang mengungsi dari bagian lain Gaza, untuk pindak ke lokasi tersebut.
Ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi berlindung di kamp-kamp tenda yang luas di dan sekitar Muwasi, daerah perbukitan pasir dan ladang pertanian yang sebagian besar terpencil dengan sedikit fasilitas atau layanan, di sepanjang pantai Mediterania di Gaza selatan.
Baca Juga: Serangan Israel Menewaskan Puluhan Orang di Lebanon dan Gaza Utara
Serangan lain pada Selasa (12/11/2024) dini hari menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan tiga orang termasuk seorang wanita, menurut Rumah Sakit al-Awda, yang menerima korban. Serangan itu juga melukai 11 orang lainnya.
Seperti dikutip dari The Associated Press, militer Israel hingga kini belum memberikan komentar apapun mengenai kedua serangan itu.
Israel menghadapi tenggat waktu minggu ini untuk melaksanakan ultimatum yang diberikan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza atau bantuan militer akan dibatasi.
Israel berdalih telah mengumumkan serangkaian langkah untuk memperbaiki situasi, termasuk perluasan zona tersebut.
Namun, pejabat AS baru-baru ini mengisyaratkan Israel masih belum berbuat banyak, meskipun tidak mengatakan mereka akan mengambil tindakan terhadap Israel.
Delapan lembaga bantuan internasional mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada Selasa (12/11/2024), bahwa Israel telah gagal memenuhi tuntutan AS.
Baca Juga: Qatar Mundur jadi Mediator Israel-Hamas, Masa Depan Gaza Makin Gelap
Serangan Israel yang telah berlangsung selama 13 bulan di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina, lebih dari separuh yang tewas adalah wanita dan anak-anak.
Israel berdalih menargetkan militan Hamas dan menyalahkan kelompok militan tersebut atas kematian warga sipil. Israel menuding kelompok perlawanan Palestina itu beroperasi di daerah permukiman dan infrastruktur serta di antara orang-orang yang mengungsi.
Perang di Gaza, wilayah Palestina yang telah berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Israel mengeklaim serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Militan Palestina dilaporkan membawa sekitar 250 orang ke Gaza. Hamas mengatakan ratusan orang itu akan ditukar dengan ribuan warga Palestina termasuk anak-anak dan wanita, yang ditahan di Israel. Banyak dari warga Palestina itu ditahan tanpa dakwaan, bahkan sebelum serangan 7 Oktober 2023 terjadi.
Sekitar 100 tawanan Israel dilaporkan masih berada di dalam Gaza, sekitar sepertiganya diyakini telah tewas.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV, The Associated Press