Iran Bantah Keterlibatan dalam Rencana Pembunuhan terhadap Donald Trump
Kompas dunia | 9 November 2024, 20:06 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV – Pemerintah Iran membantah keras tuduhan yang dilontarkan Amerika Serikat terkait dugaan rencana pembunuhan terhadap sejumlah pejabat AS, termasuk Presiden terpilih Donald Trump. Tuduhan ini disebut sebagai “tidak berdasar” oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei.
Dalam pernyataannya, Sabtu (9/11/2024), Baghaei menegaskan bahwa Iran tidak terlibat dalam konspirasi tersebut dan menilai tuduhan itu sebagai bagian dari upaya pihak tertentu untuk memperkeruh hubungan antara Teheran dan Washington.
"Tuduhan ini adalah konspirasi menjijikkan yang didalangi oleh Israel dan kelompok anti-Iran,” ujarnya dikutip dari Anadolu.
Pernyataan ini muncul setelah Departemen Kehakiman AS menahan seorang tersangka bernama Farhad Shaker, yang dituduh merencanakan pembunuhan sejumlah pejabat AS, termasuk Trump, atas perintah Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Menurut dokumen dakwaan, Shaker, seorang warga negara Afghanistan berusia 51 tahun, dituduh melakukan pengintaian dan persiapan untuk melaksanakan pembunuhan tersebut.
Baghaei dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menekankan bahwa Iran akan menggunakan semua jalur hukum, baik di dalam maupun luar negeri, untuk membela hak-hak bangsa Iran.
“Kami akan mempertahankan hak kami dengan cara-cara sah dan legal,” ujarnya.
Baca Juga: Dituding Terlibat Rencana Iran Bunuh Trump, Seorang Pria Didakwa tapi Belum Ditangkap
Tuduhan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS setelah Trump kembali memenangkan pemilu sebagai presiden.
Trump, yang menjabat sebagai presiden AS dari 2017 hingga 2021, dikenal dengan kebijakan luar negerinya yang konfrontatif terhadap Iran.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu