Trump Jadi Presiden, Zelensky Harap Bantuan AS ke Ukraina Tetap Lancar
Kompas dunia | 8 November 2024, 21:35 WIBKYIV, KOMPAS.TV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap dukungan Amerika Serikat untuk Ukraina tetap kuat di tengah ketidakpastian politik yang mungkin terjadi di masa depan setelah Donald Trump terpilih jadi presiden
Zelensky menjadi salah satu pemimpin Eropa pertama yang memberikan ucapan selamat kepada Trump atas kemenangan di Pilpres AS.
Ia berharap AS di bawah kepemimpinan Trump tetap menjadi sekutu yang kuat untuk mendukung Ukraina.
“Kami mengandalkan dukungan bipartisan yang kuat dari Amerika Serikat untuk Ukraina,” tulis Zelensky melalui media sosial X, Rabu (6/11/2024).
Dilansir dari Al Jazeera, Trump yang dikenal dengan sikap kritisnya terhadap bantuan militer AS untuk negara-negara lain, dalam beberapa bulan terakhir secara terbuka mengusulkan pengurangan bantuan bagi Ukraina.
Pada tahun lalu, ia bahkan mendorong anggota kongres dari Partai Republik untuk menolak paket bantuan militer sebesar 61,4 miliar dolar AS bagi Ukraina.
Penolakan ini sempat menghambat pengiriman bantuan tersebut selama enam bulan.
Trump juga mengeklaim dirinya akan mampu mengakhiri konflik antara Ukraina dan Rusia hanya dalam satu hari, jika terpilih kembali sebagai presiden.
Melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada Juli lalu ia menulis, “Sebagai presiden Amerika Serikat yang berikutnya, saya akan membawa perdamaian dunia dan mengakhiri perang... Kedua belah pihak akan bersedia berunding dan menyepakati kesepakatan.”
Namun, sikap tersebut dipandang ambigu karena baru-baru ini Trump juga memberikan komentar tajam terhadap Zelensky.
Dalam sebuah podcast pekan lalu, ia menyebut bahwa Zelensky “seharusnya tidak membiarkan perang itu dimulai” dan menilai bahwa konflik tersebut “tidak menguntungkan.”
Baca Juga: Ukraina Luncurkan Prangko Edisi Spesial Bergambar Presiden Prabowo Subianto
Walau seringkali menunjukkan kekaguman terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump juga memberikan pernyataan tegas terkait invasi Rusia.
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal pada 18 Oktober, Trump menyebut bahwa dirinya telah memberikan peringatan keras kepada Putin.
“Vladimir, jika kamu menyerang Ukraina, aku akan menghantammu begitu keras hingga kamu tak akan percaya. Aku akan menghantammu langsung di pusat Moskow... Kita berteman. Aku tidak ingin melakukan itu, tapi aku tidak punya pilihan,” kata Trump dalam wawancara tersebut.
Konflik Terus Memanas
Sementara itu, di medan perang, Ukraina dan Rusia terus meningkatkan intensitas pertempuran baik melalui udara maupun darat.
Staf umum militer Ukraina melaporkan, penggunaan drone oleh Rusia meningkat tajam, terutama dengan penggunaan drone Shahed.
Sepanjang tahun 2024, Rusia telah meluncurkan 6.987 unit drone Shahed, di mana 2.023 unit di antaranya diluncurkan pada Oktober.
Dalam upaya mempertahankan wilayahnya, Ukraina berhasil menghancurkan atau menjatuhkan ratusan drone melalui sistem pertahanan udara maupun perangkat jamming elektronik.
Baca Juga: Zelenskyy Akui Pertempuran antara Tentara Korea Utara dan Ukraina di Kursk Memakan Korban Jiwa
Pada Jumat malam pekan lalu, misalnya, pasukan Ukraina berhasil menembak jatuh 39 drone dan menjatuhkan 21 lainnya dari 71 unit yang diluncurkan Rusia.
Di malam berikutnya, Ukraina menembak jatuh 66 dari 96 drone yang dikerahkan oleh Rusia, dan pada Minggu malam, 50 dari 80 drone berhasil dihancurkan oleh pasukan pertahanan Ukraina.
Ukraina pun merespons dengan melancarkan serangan jarak jauh menggunakan drone buatan dalam negeri, yang menargetkan infrastruktur Rusia.
Video yang muncul pada Rabu menunjukkan sebuah drone Ukraina berhasil menghantam pelabuhan Kaspiysk di Laut Kaspia.
Sementara pada Jumat sebuah serangan drone juga mengenai fasilitas penyimpanan bahan bakar di Stavropol.
Bukti lebih lanjut pada Sabtu menunjukkan bahwa dalam 10 hari terakhir Oktober, Ukraina telah berhasil menghantam tujuh radar dan sistem pertahanan udara Rusia.
Hal ini menjadi bukti bahwa negara tersebut tidak hanya bertahan, tetapi juga berupaya untuk melemahkan kemampuan militer Rusia.
Dengan situasi konflik yang semakin intensif, kepastian dukungan Amerika Serikat menjadi salah satu faktor kunci bagi Ukraina dalam menghadapi ancaman Rusia.
Ucapan selamat Zelenskyy kepada Trump sekaligus menandakan harapan agar AS terus memberikan bantuan, terlepas dari siapa yang memimpin negara tersebut.
Baca Juga: Tentara Korea Utara Bentrok Perdana dengan Ukraina di Kursk, Disebut Banyak yang Tewas
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : Al Jazeera