Koalisi Pemerintah Jerman Bubar usai Kanselir Pecat Menkeu, Oposisi Tuntut Pemilu Digelar
Kompas dunia | 7 November 2024, 21:32 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Koalisi pemerintah Jerman dilaporkan runtuh usai Kanselir Olaf Scholz memecat Menteri Keuangan Christian Lindner dari partai mitra koalisinya.
Pemecatan tersebut membuat Partai Demokrat Bebas (FDP) yang turut mengusung Scholz mengundurkan diri dari koalisi.
Mundurnya FDP membuat Scholz dan partainya, Partai Sosial Demokrat (SPD) kehilangan suara mayoritas di parlemen.
Olaf Scholz pun mengumumkan pihaknya akan melanjutkan pemerintahan minoritas dengan Partai Hijau.
Baca Juga: Asa Menebar Harum Kopi Indonesia lewat Kafe Kekinian dan Kopi Gula Aren di Jerman
Tetapi, kebijakan Scholz tersebut memicu protes dari oposisi yang menginginkan pemilihan umum (Pemilu) segera.
Pemimpin oposisi Partai Persatuan Demokrat Kristen (CDU) Jerman, Friedrich Merz menyerukan agar parlemen segera menggelar voting mosi untuk Shcolz.
Olaf Scholz menyebut pihaknya tidak berniat menyetujui voting mosi kepercayaan.
Scholz menyebut voting mosi baru akan dilakukan pada 15 Januari 2025 mendatang.
"Warga sebentar lagi akan punya kesempatan untuk menentukan bagaimana akan melanjutkan ini," kata Scholz dikutip dpa via Associated Press, Kamis (7/11/2024).
"Ini adalah hak mereka. Demikian, saya akan mengajukan voting kepercayaan ke Bundestag (parlemen Jerman) pada awal tahun mendatang.
Olaf Scholz diketahui sempat bertemu Friedrich Merz tentang isu pemilihan umum pada Kamis (7/11).
Namun, pertemuan tersebut berlangsung kurang dari sejam dan Merz enggan bicara tentang isi pertemuan kepada wartawan.
Scholz memecat Menteri Keuangan Christian Lindner usai menuduhnya melanggar kepercayaan.
Scholz menyebut Lindner merencanakan kebijakan keuangan yang berbeda, termasuk potongan pajak bagi orang kaya dan memotong uang pensiun warga.
"Itu tidak baik," kata Scholz tentang rencana Christian Lindner.
Baca Juga: Bir Non-Alkohol Makin Populer di Oktoberfest Jerman 2024
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV