Kapan Donald Trump Dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat?
Kompas dunia | 7 November 2024, 21:30 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Donald Trump telah memenangkan pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) setelah berhasil mengalahkan Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat.
Kemenangan itu mengantarkan Trump kembali menduduki Gedung Putih sebagai Presiden AS, sekaligus menjadikannya mantan presiden pertama dalam lebih dari 130 tahun yang terpilih kembali ke jabatan tersebut.
Namun, meskipun kemenangan Trump telah diumumkan, proses pelantikan resminya sebagai Presiden AS baru akan dilangsungkan pada 20 Januari 2025. Hari tersebut telah ditetapkan sebagai waktu resmi pelantikan presiden, sebagaimana diatur dalam Konstitusi AS.
Pada tanggal tersebut, Trump akan disumpah sebagai presiden dalam sebuah upacara yang diadakan di Gedung Capitol, Washington D.C.
Menunggu Hasil Resmi Pemilu
Saat ini, Trump berstatus sebagai presiden terpilih atau president-elect, setelah berhasil memperoleh 270 suara elektoral yang diperlukan untuk memenangkan kursi kepresidenan.
Meskipun sejumlah media AS telah mengumumkan kemenangannya, dikutip dari BBC, hasil resmi dari setiap negara bagian masih menunggu konfirmasi akhir.
Baca Juga: Respons Putin usai Trump Menang Pemilu AS Bakal Disorot, Ini Kata Kremlin
Proses pengesahan ini dijadwalkan berlangsung pada 6 Januari 2025, ketika Kongres AS bertemu untuk menghitung suara dari badan elektoral (Electoral College) yang merepresentasikan setiap negara bagian.
Dalam proses ini, Wakil Presiden Kamala Harris akan memimpin sidang Kongres, sebuah tradisi yang mengharuskan wakil presiden yang akan keluar mengesahkan suara elektoral bagi penggantinya.
Persiapan Transisi Kekuasaan
Sebelum pelantikan, Trump bersama Wakil Presiden terpilih JD Vance akan memimpin tim transisi untuk memastikan perpindahan kekuasaan yang tertib dari Presiden Joe Biden ke pemerintahan yang baru.
Salah satu prioritas tim transisi ini adalah merumuskan kebijakan utama yang akan dijalankan pada awal masa jabatan mereka, termasuk dalam bidang kesehatan dan pengelolaan pemerintahan.
Selain itu, Trump dan Vance juga akan mulai menerima briefing keamanan nasional yang berisi informasi-informasi sensitif mengenai ancaman yang dihadapi AS dan operasi militer yang sedang berlangsung.
Proses ini bertujuan agar Trump dan timnya dapat memulai masa jabatan dengan persiapan matang, khususnya dalam menjaga keamanan nasional.
Baca Juga: Respons Putin usai Trump Menang Pemilu AS Bakal Disorot, Ini Kata Kremlin
Tradisi Inaugurasi
Upacara pelantikan atau inaugurasi presiden terpilih Amerika Serikat pada 20 Januari biasanya dihadiri oleh presiden yang akan keluar sebagai bentuk simbolis dukungan terhadap prinsip transisi damai.
Pada 2021, Trump sempat memutus tradisi ini dengan memilih absen dalam pelantikan Joe Biden. Namun, kali ini Trump dikabarkan telah menerima undangan Biden untuk mengunjungi Gedung Putih guna memastikan transisi yang lancar.
Pada hari pelantikannya, Trump juga diharapkan akan menerima simbol-simbol kekuasaan, termasuk catatan pribadi yang ditinggalkan oleh presiden sebelumnya di Oval Office.
Catatan tersebut, yang pertama kali dimulai oleh Presiden Ronald Reagan, menjadi bagian dari tradisi persahabatan di antara pemimpin AS.
Tugas-Tugas di Hari Pertama
Begitu dilantik, Trump akan langsung menjalankan tugasnya sebagai presiden, termasuk membuat keputusan penting yang akan memengaruhi jalannya pemerintahan dan kebijakan dalam negeri maupun luar negeri AS.
Pelantikan pada 20 Januari menandai dimulainya masa jabatan kedua Trump, setelah sebelumnya menjabat pada 2017 hingga 2021.
Dengan usia 78 tahun, Trump akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS saat kembali dilantik. Kembalinya Trump ke Gedung Putih juga mencatatkan sejarah tersendiri, mengingat sangat jarang seorang mantan presiden kembali menjabat.
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden, Departemen Kehakiman AS Pertimbangkan Penghentian Kasus Federal Donald Trump
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : BBC