> >

Ancaman Bom Sempat Ganggu Pilpres AS, FBI Sebut Banyak yang Berasal dari Rusia

Kompas dunia | 6 November 2024, 10:55 WIB
Para pemilih mengantre untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara di Navajo Nation di Fort Defiance, Arizona, pada Hari Pemilihan, Selasa (5/11/2024). Negara bagian ini sempat menerima ancaman bom pada hari pemungutan suara. (Sumber: Foto AP/Andres Leighton)

Akhir yang dramatis dan meresahkan dari Hari Pemilihan terjadi setelah periode pemungutan suara awal yang sangat sukses, ketika setidaknya setengah dari total suara telah diberikan. Hingga Selasa, lebih dari 84 juta warga AS telah memberikan suara.

Secara keseluruhan, hari terakhir pemungutan suara pada Selasa ditandai dengan berbagai kendala dan frustrasi yang terlihat pada pemilihan umum lainnya seperti petugas pemungutan suara lupa membawa kunci, kesalahan pencetakan surat suara, hingga mesin penghitung surat suara tidak berfungsi.

Baca Juga: Pilpres AS 2024: Trump dan Harris Raih Kemenangan Awal, Hasil Negara Bagian Kunci Masih Ditunggu

“Sebagian besar masalah adalah peristiwa yang diperkirakan, rutin, dan direncanakan," kata Cait Conley, penasihat senior direktur Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur.

Meskipun tidak ada bukti masalah pemungutan suara yang meluas, Trump membuat klaim yang tidak berdasar terkait dengan Philadelphia dan Detroit, dan mengajukan pertanyaan tentang operasi pemilihan di Milwaukee, kota-kota terbesar di tiga negara bagian yang akan sangat penting untuk menentukan presiden.

Pejabat setempat dengan cepat membantah klaim yang dibuat Trump di platform media sosialnya, dengan mengatakan tidak ada indikasi masalah apa pun yang akan memengaruhi penghitungan suara secara akurat.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU