> >

Ancaman Bom Sempat Ganggu Pilpres AS, FBI Sebut Banyak yang Berasal dari Rusia

Kompas dunia | 6 November 2024, 10:55 WIB
Para pemilih mengantre untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara di Navajo Nation di Fort Defiance, Arizona, pada Hari Pemilihan, Selasa (5/11/2024). Negara bagian ini sempat menerima ancaman bom pada hari pemungutan suara. (Sumber: Foto AP/Andres Leighton)

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Hari pemungutan suara pemilu Amerika Serikat (AS) yang berjalan lancar, sempat terganggu dengan terjadinyanya ancaman bom di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran, Selasa (5/11/2024) waktu setempat. Biro investigasi AS FBI bahkan menyebut banyak ancaman itu yang dikirimkan melalui surat elektronik atau email berasal dari Rusia. 

Ancaman bom terjadi di beberapa negara bagian seperti Arizona, Georgia, dan Pennsylvania. Ancaman tersebut ternyata adalah berita bohong, tetapi memaksa dilakukannya evakuasi, sehingga membuat beberapa tempat pemungutan suara memperpanjang jam operasional.

Ancaman tersebut dilaporkan terjadi sepanjang hari di lokasi pemungutan suara di tiga daerah metropolitan Atlanta, yang merupakan kantong pemilih Demokrat. Ancaman itu terjadi hingga malam hari di tempat pemungutan suara dan kantor pemilihan tempat penghitungan suara di Pennsylvania. Menurut kantor sekretaris negara bagian, ancaman bom juga dilaporkan di tiga lokasi pemungutan suara di Navajo County, Arizona.

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan dalam konferensi pers bahwa berita bohong tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi publik atau bagi pemilihan umum.

"Setiap suara yang sah dan memenuhi syarat akan dihitung dan dihitung secara akurat, dan keinginan rakyat di negara bagian Pennsylvania akan dihormati," kata Shapiro yang berasal dari Partai Demokrat, seperti dikutip dari The Associated Press.

Baik Shapiro maupun Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania tidak memberikan perincian tentang siapa yang mungkin berada di balik berita palsu tersebut atau mengapa Shapiro yakin tidak ada ancaman bagi publik.

Baca Juga: Survei AP: Pemilih Harris Termotivasi Isu Demokrasi, Pendukung Trump Peduli Isu Inflasi dan Imigrasi

Di Fulton County, Georgia, yang meliputi Atlanta, sebanyak 32 dari 177 tempat pemungutan suara menerima ancaman bom dan lima di antaranya sempat melakukan evakuasi. Tempat pemungutan suara kemudian dibuka kembali setelah terjadi ancaman.

"Itu menunjukkan kepada Anda ketahanan sistem dan rakyat kita. Kita teruji dalam pertempuran," kata Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger, yang berasal dari Partai Republik.

FBI pada Selasa sore mengatakan banyak ancaman bom palsu di beberapa negara bagian, yang tampaknya berasal dari domain email Rusia.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU