Pilpres AS Ketat Jelang Pemilihan, Elektabilitas Trump dan Harris Terpaut 0,9 Persen
Kompas dunia | 4 November 2024, 16:42 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Dua kandidat presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Kamala Harris masih bersaing ketat jelang Pemilihan Presiden AS yang akan digelar pada Selasa (5/11/2024) besok. Bahkan, elektabilitas Trump dan Harris secara umum hanya terpaut 0,9 persen.
Berdasarkan data survei terkini yang dihimpun FiveThirtyEight, Harris sedikit unggul dari Trump dengan elektabilitas 47,9 persen per Minggu (3/11). Trump membuntuti dengan elektabilitas 47 persen.
Persentase tersebut adalah elektabilitas umum secara nasional yang dihimpun dari lembaga-lembaga survei kredibel di AS. Sebagai catatan, AS tidak menggunakan persentase suara secara nasional untuk menentukan pemenang pilpres.
AS menganut sistem electoral college yang menentukan pemenang melalui banyaknya electoral votes (dewan elektoral) yang dimenangkan. Jumlah dewan elektoral di setiap negara bagian di AS berbeda-beda tergantung populasi.
Baca Juga: Trump Ternyata Diinginkan Banyak Warga Iran untuk Jadi Presiden AS, Apa Alasannya?
Total terdapat 538 dewan elektoral di 50 negara bagian AS. Kandidat presiden perlu mengamankan setidaknya 50+1 suara atau 270 dewan elektoral untuk memenangkan pemilihan.
Pemenang ditentukan massa mengambang
Ketatnya elektabilitas Trump dan Harris membuat Pilpres AS 2024 diproyeksikan akan ditentukan oleh suara dari negara bagian mengambang (swing states). Negara bagian mengambang adalah daerah dengan mayoritas pemilih yang tidak didominasi oleh Partai Demokrat ataupun Republikan.
Terdapat tujuh negara bagian yang disebut sebagai negara bagian mengambang di AS, yakni Pennsylvania, Georgia, North Caroina, Michigan, Arizona, Wisconsin, dan Nevada. Ketujuh negara bagian tersebut memiliki total 93 dewan elektoral yang diperebutkan.
Sementara itu, 43 negara bagian lain diketahui menjadi basis suara Demokrat dan Republikan dan diperkirakan menghasilkan suara yang tidak berbeda jauh dari hasil survei.
Profesor ilmu politik di University of Massachusetts Amherst, Raymond La Raja menilai suara negara bagian Pennsylvania akan krusial untuk menentukan hasil Pilpres AS 2024.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV