Raja Spanyol Dilempari Lumpur Sisa Banjir saat Kunjungi Valencia, Diteriaki Pembunuh
Kompas dunia | 4 November 2024, 15:54 WIBVALENCIA, KOMPAS.TV - Raja Spanyol Felipe VI dilempari lumpur dan berbagai barang lainnya saat tengah mengunjungi daerah banjir Valencia.
Selain Raja Felipe VI, Ratu Letizia dan Perdana Menteri Pedro Sanchez juga mengalami pelemparan tersebut.
Mereka juga diteriaki sebagai "pembunuh", dan "memalukan".
Baca Juga: Israel Kembali Serang Rumah Sakit Indonesia, Dinding dan Gerbang Ditembaki Drone
Insiden itu terjadi saat mereka berjalan kaki menuju Kota Paiporta, salah satu area yang paling parah terdampak banjir tersebut, Minggu (3/11/2024).
Lebih dari 200 orang terbunuh oleh banjir di Valencia, yang terjadi sejak Selasa (29/10/2024) dan disebut terburuk dalam dekade ini.
Para pekerja darurat terus menyisir tempat parkir bawah tanah dan terowongan dengan harapan menemukan korban selamat maupun jenazah.
Ada kemarahan warga atas kurangnya peringatan dan dukungan dari pihak berwenang setelah banjir.
Dikutip dari BBC International, Raja Felipe VI tengah berjalan di jalanan khusus pejalan kaki saat tiba-tiba polisi dan para pengawalnya kewalahan membendung gelombang pengunjuk rasa yang merangsek mendekat sambil melontarkan hinaan dan teriakan.
Mereka kesulitan mempertahankan lingkaran perlindungan untuk Raja, setelah sejumlah demonstran melempari lumpur dan barang-barang lainnya.
Raja pun menemui mereka, bahkan memeluk beberapa di antara para demonstran.
Tak pelak, lemparan lumpur pun mengenai wajah dan pakaian Raja Felipe VI dan Ratu Letizia, serta rombongan mereka.
PM Sanchez dan Kepala Pemerintahan Regional Valencia, Carlos Mozen, langsung dievakuasi menyusul meningkatnya insiden kekerasan dari kerumunan warga.
Para demonstran pun berteriak mencari dirinya.
“Di mana Sanchez?!” teriak kerumunan tersebut, setelah sang pemimpin pemerintahan Spanyol pergi.
“Saya baru 16 tahun. Kami mencoba menolong, dan pemimpin tak melakukan apa-apa. Orang-orang tewas. Saya tak bisa menghadapi ini lagi,” kata seorang bocah yang diketahui bernama Pau.
Raja Felipe VI pun mengatakan ia mengerti kemarahan dan rasa frustrasi para demonstran dalam video yang diunggah akun Instagram Kerajaan Spanyol.
Wali Kota Paiporta, Maribel Albalat mengaku terkejut dengan insiden kekerasan yang terjadi.
Namun, ia menegaskan memahami kefrustrasian dan putus asa yang dirasakan warganya.
Sementara itu, Anggota Parlemen Valencia Juan Bordera mengatakan kunjungan sang Raja adalah keputusan buruk.
“Otoritas tak mendengar setiap peringatan,” kata Bordera.
Baca Juga: Sekitar 7.000 Tentara Korut Dikirim ke Perbatasan Ukraina, Dibekali Senapan AK-12 dan Mortir
“Sangat logis banyak orang marah, dan sangat masuk akal orang-orang tak mengerti mengapa kunjungan ini sangat darurat,” tambahnya.
Raja juga dilaporkan akan melakukan kunjungan ke Chiva, kota lainnya di Valencia yang juga terdampak parah banjir. Namun, kunjungan tersebut akhirnya ditunda.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : BBC International