> >

Pendukung Eks Presiden Bolivia Evo Morales Serbu Pos Militer, 200 Tentara Disandera

Kompas dunia | 3 November 2024, 09:56 WIB
Polisi Bolivia menangkap pendukung eks Presiden Evo Morales yang melakukan blokade di Parotani, Bolivia, Jumat (1/11/2024). (Sumber: AP Photo/Juan Karita)

LA PAZ, KOMPAS.TV - Setidaknya 200 tentara Bolivia disandera setelah para pendukung eks Presiden Bolivia Evo Morales menyerbu pos militer negara tersebut.

Pada Jumat (1/11/2024), militer Bolivia melaporkan kelompok bersenjata telah menguasai pos militer di dekat Kota Cochabamba.

Kementerian Luar Negeri Bolivia mengatakan para pendukung Morales itu merebut senjata dan amunisi.

Baca Juga: Terungkap, Persenjataan Tentara Korea Utara yang Dikirim Rusia ke Perbatasan Ukraina, Sehebat Apa?

Mereka menambahkan, tiga unit militer Bolivia diserang oleh kelompok tak dikenal.

Cochabamba berada di Bolivia tengah, kantong pendukung Morales.

Dilansir BBC, Minggu (3/11/2024), tak lama setelah fasilitas tersebut direbut, militer mengumumkan evakuasi para anggotanya dan keluarga mereka.

Salah satu tentara yang disandera mengirimkan pesan ke pusat komandonya, dan mengatakan para penyerbu meminta pihak pemerintah berhenti mengganggu blokade.

Para pendukung Morales memang telah memblokade sekeliling Bolivia selama 19 hari.

Blokade itu dilakukan agar penyelidikan terhadap eks presiden Bolivia itu atas dugaan penjualan manusia dan pemerkosaan, diakhiri.

Morales sendiri telah membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Ia merilis video pada Minggu (27/10/2024), yang memperlihatkan mobilnya ditembaki.

Ia menyebut penembakan tersebut sebagai upaya pembunuhan terhadapnya.

Pemerintah Bolivia membantah klaim Morales bahwa mereka yang memerintahkan serangan tersebut.

Baca Juga: AL Israel Klaim Tangkap Anggota Senior Hizbullah di Lebanon, Beirut: Langgar Resolusi DK PBB

Para pendukung Morales beberapa kali bersitegang dengan para pendukung rivalnya, Presiden Luis Arce, pada awal tahun ini.

Evo Morales menjabat sebagai Presiden Bolivia dari 2006 hingga 2019.

Ia mengeklaim sebagai pemenang pemilu 2019, namun kemudian mengundurkan diri beberapa pekan setelahnya usai demonstrasi di seluruh Bolivia yang dipicu klaim adanya kecurangan pemilu.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU