Kisah Tragis di Gaza, Petugas Penyelamat Tak Sadar Bawa Jasad Ibunya Sendiri Saat Serangan Israel
Kompas dunia | 2 November 2024, 10:51 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Sebuah kisah tragis terjadi di Gaza, ketika seorang petugas penyelamat tak sadar membawa jasad ibunya sendiri.
Hal itu terjadi setelah serangan udara Israel ke Gaza tengah, Rabu (30/10/2024).
Seorang petugas Bulan Sabit Merah membawa jasad yang sudah ditutupi selimut dengan tandu.
Baca Juga: Israel Ungkap Bunuh Pejabat Hamas Terakhir di Gaza Izz Al-Din Kassab, Diyakini Miliki Peran Penting
Namun, saat selimut itu dibuka, ternyata jasad itu adalah ibu dari sang petugas.
“Oh Tuhan, sumpah, itu adalah ibu saya! Saya tak tahu bahwa itu adalah dia!” kata petugas Bulan Sabit Merah Abed Bardini dikutip dari Associated Press.
Bardini yang mengetahui hal itu langsung lemas dan menangis bersandar pada jasad ibunya, Samira.
Sesama petugas Bulan Sabit Merah mencoba untuk menenangkannya.
Bardini sendiri tanpa sadar duduk di ambulans di samping jasad , yang dibungkus kain putih berlumuran darah tanpa mengetahui bahwa itu ibunya dan dibawa menuju Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah.
Pejabat Kesehatan Palestina mengatakan tiga orang tewas dan sedikitnya 10 orang terluka akibat serangan Israel terhadap sebuah mobil di kamp pengungsi Maghazi.
Petugas kesehatan di rumah sakit mengatakan dua orang yang tewas adalah pria yang duduk di dalam kendaran.
Ledakan itu mengenai Samira Bardini, 61 tahun, ibu dari Abed Bardini, saat ia berdiri di dekatnya.
Abed Bardini sendiri bertugas di satu dari dua ambulans yang dikerahkan ke lokasi.
Saat tiba di rumah sakit, ia menurunkan tandu dengan jasad di atasnya melintasi halaman rumah sakit.
Di dalam rumah sakit, staf medis kemudian membuka selimut itu untuk mengecek tanda-tanda kehidupannya.
Seketika, kekuatan Bardini runtuh, ia pun kemudian menangis kelelahan dan duduk di kamar jenazah di samping jasad Samira.
Mereka kemudian melakukan Salat Jenazah di area parkir, kemudian Bardini memasukkan jasad ibunya ke ambulans untuk dimakamkan.
Baca Juga: Janji Korea Utara Dukung Penuh Rusia hingga Capai Kemenangan di Ukraina
Juru Bicara Militer Israel sendiri tak berkomentar atas serangan tersebut.
Israel hanya mengatakan melakukan serangan presisi di Gaza yang menargetkan militan Palestina, dan mencoba menghindari menyakiti warga sipil.
Namun, kenyataannya serangan Israel malah kerap membunuh perempuan dan anak-anak.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press