> >

Militer Israel Isyaratkan Tujuan Perang di Gaza dan Lebanon Tercapai, Pertempuran Akan Usai?

Kompas dunia | 1 November 2024, 17:05 WIB
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. (Sumber: Anadolu )

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pemimpin militer Israel telah mensinyalkan tujuan perang di Gaza dan Lebanon telah tercapai.

Mereka meyakini kesepakatan politis sudah saatnya untuk dilakukan.

Hal itu mencuat setelah Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan, gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel akan segera terjadi.

Baca Juga: Kim Jong-Un Buru Penyebar Kabar Tentara Korea Utara Bantu Rusia Perang di Ukraina, Mahasiswa Diawasi

Dua calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Kamala Harris telah menegaskan, mereka tak ingin perang di Gaza dan Lebanon menjadi agenda saat mereka menjabat.

Kepala Staf Jenderal Israel Herzi Halevi mengungkapkan, fase militer di kedua pihak sudah seharusnya berakhir.

“Di utara, sudah ada kemungkinan untuk mencapai Kesimpulan yang tajam,” ujat Herzi Halevi, mengacu pada perang melawan Hizbullah di Lebanon, seperti dikutip dari CNN Internasional.

Sementara itu di Gaza, ia menegaskan, jika mampu menyingkirkan komandan Brigade Gaza utara itu akan menjadi keruntuhan lainnya bagi lawan.

“Saya tak tahu apa yang akan kami hadapi besok, namun tekanan membawa kami lebih dekat dengan pencapaian,” tambahnya.

Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengakhiri perang.

Netanyahu berulang kali menyerukan sebuah kemenangan absolut.

Namun, Menteri Pertahanan Yoav Gallant kesal dengan tujuan Netanyahu tersebut.

Pada Agustus, Gallany mengatakan, pada pertemuan tertutup komite parlemen, gagasan kemenangan mutlak di Gaza adalah omong kosong.

Pandangan Gallany yang suram atas tujuan perang Netanyahu semakin resmi pada awal pekan ini.

Ia dilaporkan telah mengirimkan memo pribadi ke Netanyahu dan seluruh kabinetnya, dengan mengatakan perang telah kehilangan arah.

“Situasi saat ini yang telah kami operasikan, tanpa Kompas yang jelas dan tanpa tujuan perang yang diperbarui, melemahkan manajemen perang dan keputusan kabinet,” tulis Gallant dalam memonya.

Ia menuliskan, di Gaza, Israel seharusnya memastikan pembebasan sandera tersisa, dan memastikan tak adanya ancaman militer dari Hamas, dan mempromosikan pemerintahan sipil.

Namun yang terjadi saat ini jauh dari tujuan perang menghilangkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

Gallant mengatakan, Hamas dan Hizbullah sudah dianggap tak efektif sebagai proksi Iran.

Namun Netanyahu tampaknya tetap menentang dihentikannya perang.

Baca Juga: Eks Pasukan Khusus Kim Jong-Un Sebut Tentara Korea Utara Bangga Dikirim ke Rusia, Ini Sebabnya

Ketika Knesset, parlemen Israel kembali dari masa reses pekan ini, Netanyahu sepertinya mengulangi tujuan maksimalnya.

Ia mengindikasikan tak akan menerima kesimpulan terkait perang dalam waktu dekat.

“Kemenangan mutlak adalah rencana kerja yang teratur dan konsisten yang penuhi langkah demi langkah,” tuturnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : CNN Internasional


TERBARU