> >

Kim Jong-Un Jemawa Usai Rudal yang Ditembakkan Catatkan Rekor, Sinyal Bahaya Bagi Musuh Korea Utara

Kompas dunia | 31 Oktober 2024, 13:11 WIB
Peluncuran rudal Korea Utara dari Pyongyang pada 16 Maret 2023. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un jemawa usai menembakkan rudal balistik interkontnental (ICBM) yang telah mencatatkan rekor.

Hasil uji coba tersebut pun dipercaya sebagai sinyal bahaya bagi musuh Korea Utara.

Rudal yang ditembakkannya telah terbang selama 86 menit, yang menjadi rekor terbang terlama dan mencapai 1.000 km.

Baca Juga: Khawatir Tentara Korea Utara Bakal Bantu Rusia Perang di Ukraina, AS Minta China Tekan Kim Jong-Un

Setelah menempuh jarak tersebut, rudal Korea Utara itu jatuh di perairan pantai timur.

Uji coba rudal ICBM yang dilakukan Korea Utara, Kamis (31/10/2024) tersebut diungkapkan Korea Selatan dan Jepang.

Dikutip dari BBC Internasional, ICBM yang ditembakkan dengan sudut tajam, dan mencapai ketinggian 7.000 km.

Hal itu berarti, jika diluncurkan secara horizontal, jarak tempur rudal tersebut akan lebih jauh.

Media Koerea Utara menuliskan Kim Jong-un mengatakan peluncuran tersebut menunjukkan bagaimana Korea Utara akan merespons setiap musuhnya.

Ia juga menggambarkannya sebagai aksi militer yang pantas.

“Saya menegaskan bahwa (Korea Utara) tak pernah mengubah kebijakannya dari memperkuat kekuatan nuklirnya,” tutur Kim Jong-un.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan uji coba itu dilakukan untuk mengembangkan senjata yang mampu menembak lebih jauh dan lebih tinggi.

Korea Selatan menegaskan akan memberikan sanksi baru untuk Korea Utara atas peluncuran rudal itu.

Semenatara itu, Amerika Serikat (AS) menegaskan peluncuran itu sebagai pelanggaran yang jelas dari resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Ini hanya memperlihatkan bahwa (Korea Utara) melanjutkan memprioritaskan senjata pemusnah masal dan program rudal balistik mereka yang melanggar hukum ketimbang kesejahteraan rakyatnya,” ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett.

Baca Juga: Pembenaran Rusia Dibantu Tentara Korea Utara: Barat Saja Membantu Ukraina, Kenapa Kami Tak Bisa

Pyongyang sendiri terakhir kali menembakkan ICBM pada Desember 2023, yang bertentangan dengan sanksi PBB.

Ketika itu, rudal tersebut menempuh perjalanan sejauh 73 menit, dan terbang sejauh 1.000 km.

Ahli Korea Utara sendiri meyakini peluncuran tersebut bertujuan meningkatkan muatan rudalnya.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC Internasional


TERBARU