> >

AS Gelontorkan Rp282 Triliun untuk Dukung Serangan Brutal Israel di Gaza Sejak Oktober 2023

Kompas dunia | 31 Oktober 2024, 12:17 WIB
Jet pengebom F-15i Israel bantuan AS. Amerika Serikat tercatat memberikan bantuan militer sebesar $17,9 miliar atau sekitar Rp 282 triliun kepada Israel sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan terbaru dari Watson Institute for International and Public Affairs di Universitas Brown. (Sumber: Times of Israel)

Manfaat Besar bagi Produsen Senjata AS

Dengan bantuan yang besar, Israel menjadi pelanggan utama bagi produsen senjata AS. Boeing, General Dynamics, Lockheed Martin, Northrop Grumman, RTX, dan Caterpillar mendapatkan keuntungan signifikan dari pesanan Israel. 

Boeing, misalnya, menerima $8 miliar dalam pesanan pertahanan pada kuartal IV 2023, di mana 36% dari pendapatannya berasal dari sektor pertahanan. Perusahaan ini memasok pesawat tempur F-15, helikopter Apache, dan kit munisi untuk Angkatan Udara Israel.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa keuntungan bagi produsen senjata AS ini digunakan sebagai argumen pemerintah Biden dalam memperkuat dukungan politik. 

Pemerintah berpendapat bahwa bantuan ini menciptakan lapangan kerja di AS serta memperkuat infrastruktur industri pertahanan nasional.

Baca Juga: Ratusan Ribu Penduduk Gaza Terancam Mati Kelaparan di Depan Mata Dunia

Helikopter Apache Israel buatan Amerika Serikat menembakkan rudal ke arah Jalur Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 28 Mei 2024. Serangan udara dan tembakan artileri Israel menewaskan setidaknya 37 orang di tenda pengungsi kota Rafah, area yang sama dengan pengeboman mematikan tempo hari. (Sumber: AP Photo)

Peningkatan Kehadiran Militer AS di Timur Tengah

Sejak 7 Oktober 2023, AS meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah secara besar-besaran. 

Anggaran pertahanan AS untuk kawasan ini naik signifikan pada tahun fiskal 2024, dengan $4,86 miliar (Rp 76,5 triliun) dialokasikan untuk operasi militer AS. 

Saat ini, ada sekitar 50.000 personel militer AS yang ditempatkan di 19 lokasi di kawasan tersebut, naik dari 34.000 personel sebelum konflik terbaru ini.

Di tengah meningkatnya dukungan AS untuk Israel, kondisi Gaza terus memburuk. Lebih dari 43.000 warga Palestina dilaporkan tewas sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023. 

Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 101.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan lokal.

Blokade yang ketat semakin memperparah penderitaan warga Gaza. Blokade ini menyebabkan krisis parah—makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin sulit diakses di wilayah yang sudah hancur oleh serangan udara. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU