> >

Bantuan Militer AS untuk Ukraina Lambat, Jumlah Kasus Desersi Tentara Ukraina Meningkat

Kompas dunia | 31 Oktober 2024, 09:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersama Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. “Jika Anda hanya menerima 10% dari seluruh paket yang telah disetujui, ini bukan lelucon,” ujar Zelenskiy dalam bahasa Inggris. (Sumber: Straits Times)

Keterlambatan Sistem Pertahanan Udara NATO

Selain bantuan AS yang lambat, Zelenskiy juga menyinggung keterlambatan pengiriman sistem pertahanan udara dari negara-negara NATO. Meskipun NATO menjanjikan enam hingga tujuh sistem pertahanan udara pada September lalu, Ukraina belum menerima semua peralatan yang dijanjikan.

Sistem ini sangat penting bagi Ukraina untuk menghadapi serangan udara jarak jauh dari Rusia, namun hingga saat ini, pengiriman masih jauh dari harapan.

Sementara itu, lonjakan kasus desersi di Angkatan Bersenjata Ukraina semakin mengkhawatirkan. Deputi Verkhovna Rada, Anna Skorokhod, mengakui bahwa lebih dari 100.000 tentara Ukraina telah meninggalkan pos mereka tanpa izin atau melakukan desersi. 

Roman Likhachev, seorang pengacara militer dari Pusat Dukungan Veteran, menyebutkan bahwa lebih dari 100.000 tentara secara sukarela meninggalkan unit mereka, menunjukkan potensi masalah moral di kalangan pasukan Ukraina.

Presiden Mahkamah Agung Ukraina, Stanislav Kravchenko, juga memperingatkan bahwa peningkatan kasus desersi merupakan situasi yang mengancam. 

Berdasarkan perkiraan media Ukraina, jumlah total kasus desersi telah mencapai 170.000, yang mencerminkan tantangan signifikan yang dihadapi oleh militer Ukraina. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Straits Times / TASS


TERBARU