> >

5 Jurnalis Palestina Gugur dalam Pembunuhan Terorganisir oleh Tentara Israel, Total Sudah 182 Tewas

Kompas dunia | 28 Oktober 2024, 10:20 WIB
Lima jurnalis Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari Minggu, 27 Oktober 2024, menambah jumlah korban jiwa di kalangan jurnalis menjadi 182 sejak tahun lalu (Sumber: Anadolu)

GAZA, KOMPAS.TV - Lima jurnalis Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Minggu (27/10/2024). Insiden ini menambah jumlah korban jiwa di kalangan jurnalis menjadi 182 orang sejak tahun lalu, menurut kantor media pemerintah Gaza.

“Jumlah jurnalis yang menjadi martir telah meningkat menjadi 182 sejak awal genosida di Gaza, menyusul tewasnya Nadia Al-Sayed, yang bekerja di sejumlah stasiun radio dan media, serta Abdul Rahman Al-Tanani dari Zaman dan Sawt Al-Shaab,” demikian pernyataan dari kantor media tersebut.

Sebelumnya, kantor media mengidentifikasi korban lainnya sebagai Saed Radwan dari Al-Aqsa TV, Hamza Abu Salmiya dari Kantor Berita Sanad, dan Haneen Baroud dari Yayasan Al-Quds.

Kantor media Gaza meminta komunitas internasional dan organisasi pers untuk segera bertindak “mendesak penjajah, mengejarnya di pengadilan internasional atas kejahatan yang terus berlangsung, serta menekannya untuk menghentikan genosida dan pembunuhan jurnalis Palestina.”

Kantor Media Gaza menyatakan bahwa pada Rabu (23/10), tentara Israel secara aktif menghasut kekerasan dan membingkai jurnalis Palestina sebagai target sah pembunuhan, membuka jalan bagi kejahatan lebih lanjut terhadap para reporter.

Pernyataan ini muncul setelah juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengeklaim bahwa dokumen yang ditemukan di Gaza menunjukkan keterkaitan enam jurnalis Al Jazeera dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam.

“Kami melihat tentara Israel berusaha membunuh karakter para jurnalis secara moral dengan menyebarkan informasi palsu dan narasi menyesatkan ke publik, bertujuan untuk mendiskreditkan mereka sebagai bagian dari serangan lebih luas terhadap pers,” ujar Kantor Media tersebut dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Afrika Selatan Ajukan Bukti Forensik Genosida Gaza ke Mahkamah Internasional, Israel Diujung Tanduk

Pernyataan itu menambahkan bahwa tentara Israel terus menghasut kebencian terhadap jurnalis yang meliput genosida terhadap rakyat Palestina, menyoroti bagaimana jurnalis tersebut berhasil menyampaikan kenyataan pendudukan dan kejahatannya ke dunia.

Kantor Media Gaza menanggapi dokumen yang disebut Adraee, dengan menyatakan bahwa tentara Israel memanipulasi informasi, mencantumkan daftar individu yang terluka dalam protes Pawai Kepulangan 2018, dan menyebut mereka sebagai pejuang perlawanan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Gaza Press Office


TERBARU