> >

Israel Serang Basis Militer Iran, Dua Tentara Tewas

Kompas dunia | 26 Oktober 2024, 17:18 WIB
Pemandangan ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari. Israel mengaku telah melancarkan serangan ke Iran pada Sabtu. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Dua tentara Iran dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan sejumlah basis militer di beberapa provinsi pada Sabtu (26/10/2023) dini hari waktu setempat. Israel pun memperingatkan Iran agar tidak membalas serangan ini.

Serangan yang dilancarkan Israel terjadi sekitar pukul 2.00 waktu setempat, Sabtu dini hari. 

Serangan ini disebut Israel sebagai tanggapan atas serangan selama beberapa bulan terakhir yang dituduhkan berasal dari “Iran dan sekutu-sekutunya” di kawasan tersebut.

Beberapa jam setelah melancarkan serangan, militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah “menyelesaikan” serangan tersebut dan “mencapai tujuan yang diinginkan.” 

Menurut laporan dari Teheran, target utama serangan adalah sistem pertahanan udara, basis misil, dan fasilitas drone milik Iran.

"Meskipun kerusakan kecil terjadi di beberapa daerah, tingkat keparahan insiden saat ini sedang diselidiki," ujar pihak komando pertahanan udara Iran dalam sebuah pernyataan. 

Menurut laporan kantor berita Tasnim, Iran juga menyatakan kesiapannya untuk merespons setiap “agresi” yang dilakukan Israel.

Melalui sebuah pernyataan video yang direkam sebelumnya, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan bahwa serangan ini merupakan tindakan “membela diri” dari serangan yang berlangsung secara terus-menerus oleh Iran dan sekutunya di kawasan sejak 7 Oktober. 

Hagari menambahkan bahwa Israel “memiliki hak dan kewajiban untuk merespons” segala ancaman.

Serangan Israel ini sebelumnya telah diperkirakan menyusul serangan misil yang diluncurkan dari Iran ke wilayah Israel pada awal bulan ini, di mana sekitar 200 misil ditembakkan, menewaskan satu orang di Tepi Barat yang diduduki Israel. 

Baca Juga: Iran Siap Balas Serangan Israel, Perang Timur Tengah di Depan Mata?

Iran mengeklaim serangan tersebut sebagai balasan atas serangan sebelumnya yang menewaskan beberapa pemimpin dari kelompok Hizbullah di Lebanon, Hamas di Palestina, serta militer Iran sendiri.

Pasca-serangan ini, Amerika Serikat mendesak Iran untuk menghentikan serangan terhadap Israel guna mengakhiri siklus kekerasan di kawasan.

“Kami mendesak Iran untuk menghentikan serangan terhadap Israel sehingga siklus kekerasan ini dapat berakhir tanpa eskalasi lebih lanjut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, dikutip dari Al Jazeera.

Savett menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan ini. Ia menyatakan bahwa “tujuan kami adalah mempercepat diplomasi dan mengurangi ketegangan di kawasan Timur Tengah.”

Analis Timur Tengah, Abas Aslani, menyebutkan bahwa ini adalah pertama kalinya Israel secara terbuka mengakui serangan langsung terhadap Iran. 

Sementara itu, Iran terlihat berusaha untuk meredam dampak serangan, sedangkan Israel disebut berupaya menonjolkan capaian militer mereka.

“Hal ini mengindikasikan bahwa Israel kemungkinan didorong oleh AS untuk menghindari perang skala penuh di kawasan ini,” ujar Aslani. 

Ia juga menambahkan bahwa respons langsung dari Iran diperkirakan tidak akan secepatnya terjadi, namun bentuk balasan proporsional dari Teheran kemungkinan besar dapat diantisipasi.

Ketegangan antara dua musuh bebuyutan, Israel dan Iran, meningkat tajam sejak serangan yang dipimpin oleh kelompok Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023. 

Sejak saat itu, lebih dari 42.000 orang dilaporkan tewas dan 100.000 lainnya terluka dalam perang antara Israel dan Gaza.

Selain itu, Israel juga meningkatkan serangan terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon, termasuk serangan udara ke ibu kota Beirut dan operasi darat. 

Kondisi ini memicu kekhawatiran internasional bahwa konflik dapat berkembang menjadi perang regional yang melibatkan lebih banyak negara, termasuk Amerika Serikat.

Baca Juga: Iran Klaim Sukses Halau Serangan Israel, Tel Aviv Sebut Targetkan Tempat Produksi Rudal

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al Jazeera


TERBARU