> >

Bom Mobil Meledak di Dekat Kantor Polisi Meksiko, Diduga Dilakukan Kartel Narkoba

Kompas dunia | 25 Oktober 2024, 11:15 WIB
Seorang penyidik ​​forensik bekerja di lokasi ledakan bom mobil di dekat kantor polisi di Acambaro, negara bagian Guanajuato, Meksiko, Kamis, 24 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Armando Solis)

ACAMBARO, KOMPAS.TV — Sebuah bom mobil yang meledak di luar kantor polisi di kota Acambaro, negara bagian Guanajuato, Meksiko, melukai tiga orang, Kamis (24/10/2024). Guanajuato tengah dilanda kekerasan antar-kartel narkoba.

Jaksa di negara bagian yang bergolak itu mengatakan ledakan lain, yang tampaknya merupakan bom mobil kedua, terjadi di kota terdekat, yaitu Jerecuaro.

Meskipun tidak ada yang terluka dalam ledakan bom kedua, namun kekuatan ledakannya cukup untuk meledakkan atap genteng sebuah gedung, menghitamkan fasad toko-toko di sekitarnya, dan membakar truk pikap patroli polisi.

Serangan yang hampir bersamaan di dua kota berbeda yang hanya berjarak 1,5 jam perjalanan itu menunjukkan keterlibatan kartel-kartel narkoba yang telah bertempur dalam perebutan wilayah selama bertahun-tahun di Guanajuato.

Seorang warga yang menyaksikan ledakan di Acambaro mengatakan, di antara korban luka adalah seorang wanita dan putrinya yang sedang menunggu bus.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan ketiga orang yang terluka adalah petugas polisi.

Baca Juga: Perang Antarkartel Narkoba Meksiko Makin Parah, 192 Orang Tewas dalam Sebulan Terakhir

"Seorang wanita dan seorang anak hendak mengejar bus sekolah, dan wanita itu juga terluka parah," kata penjaga toko, Francisca Acevedo.

"Mereka membawanya pergi dengan ambulans," tambahnya.

Acevedo mengatakan ledakan itu sangat besar dan kuat, hingga sebuah pohon di depan sebuah rumah, tumbang.

Bom mobil di Acambaro cukup besar untuk melemparkan bagian-bagian mobil yang terbakar ke seberang jalur tengah jalan yang dipenuhi pepohonan di luar kantor polisi.

Ledakan dahsyat itu tampaknya menghancurkan jendela dan pintu rumah-rumah di dekatnya.

Itu adalah serangan bom mobil paling serius terhadap pihak berwenang di Meksiko sejak Juni 2023, ketika sebuah kartel menggunakan bom mobil untuk membunuh seorang perwira Garda Nasional di kota terdekat Celaya.

Dalam serangan lain di negara bagian Guerrero, dua polisi kota tewas dan empat lainnya terluka dalam baku tembak besar-besaran dengan kelompok yang diduga anggota kartel narkoba bersenjata yang menggunakan tiga kendaraan antipeluru, senapan mesin, dan benda seperti bom yang dijatuhkan dari pesawat tanpa awak. 

Sebanyak 14 pelaku penyerangan tewas dan tiga tentara terluka dalam konfrontasi tersebut.

Meskipun terjadi kekerasan, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum yang baru dilantik, berjanji untuk melanjutkan pendekatan yang humanis. Ia menyebut pendekatan ini sebagai "pelukan, dan bukan peluru". 

Sheinbaum mengatakan pada Kamis bahwa dia telah memerintahkan tentara untuk tidak melakukan konfrontasi dengan kartel.

"Kami tidak akan kembali berperang melawan kartel narkoba," kata Sheinbaum, seperti dikutip dari The Associated Press. 

Namun, pendekatan humanis membutuhkan kesamaan visi dari kedua belah pihak. Saat ini, pemerintahannya tampaknya sudah terkunci dalam situasi seperti perang dengan kartel di beberapa negara bagian, hanya tiga minggu setelah ia menjabat.

Baca Juga: Wali Kota di Meksiko Tewas Dibunuh meski Baru 6 Hari Bertugas, Korban Kekerasan Geng Narkoba?

Pada Juli 2023, sebuah kartel narkoba di negara bagian Jalisco, meledakkan tujuh bom jalan raya yang menewaskan empat petugas polisi dan dua warga sipil.

Alat peledak rakitan, atau IED, tampaknya telah ditanam di lubang yang digali di jalan raya.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Associated Press


TERBARU